VIMANEWS.ID-TEGAL-Prodia Kota Tegal menggelar Seminar Nasional dengan tema Gizi Tepat Jantung Sehat dalam rangkaian peringatan 50 tahun PT Prodia Widyahusada Tbk, Minggu (28/5/2023) di Sebayu Convention Hall Bahari Inn Tegal.
Seminar yang turut didukung oleh Roche Diagnostics Indonesia dan Illumina ini menghadirkan Narasumber dr. Okky Hartanto, SpGK dan dr. Kistiawan Ardjito, M.Si.Med, SpPK dan mengundang 100 peserta umum offline.
Dalam kesempatan ini banyak dibahas mengenai bagaimana pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga asupan nutrisi yang tepat untuk mempertahankan kondisi jantung yang sehat, serta bagaimana mempertahankan kondisi tubuh untuk tetap dalam kondisi wellness.
dr. Okky sebagai dokter spesialis gizi klinik menjelaskan penyakit jantung bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor yang tidak dapat dimodifikasi, seperti ras, usia, jenis kelamin, genetik, dan yang dapat dimodifikasi.
"Antara lain lingkungan, asupan makanan dan gaya hidup,"ujar Okky
Terkait hal ini, maka dr. Kristiawan menambahkan bahwa serangan jantung lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita di usia produktif, terutama yang memiliki faktor risiko seperti obesitas.
"Potensi serangan jantung masih bisa terjadi pada mereka yang memiliki Body Mass Index (BMI) normal dan aktif berolahraga,"ujar Ktistiawan.
Dari aspek gizi, kata Kristiawan, tadi dr.Okky telah memberi penjelasan mengenai asam lemak tidak jenuh, karbohidrat kompleks yang baik untuk dikonsumsi serta jenis-jenis makanannya.
"Dari sini, peserta seminar bisa memahami panduan memilih jenis makanan yang baik dan dapat mencegah terjadinya obesitas dan penyakit jantung," jelas Kristiawan.
dr. Kristiawan juga menjelaskan betapa pentingnya melakukan pemeriksaan laboratorium atau medial check up secara rutin untuk memantau faktor risiko seperti kadar gula darah yang tinggi, kadar kolesterol yang abnormal dan kondisi jantung, untuk bisa mendeteksi dini kemungkinan ada gejala penyakit jantung.
Sehari sebelumnya, bertempat di lokasi yang sama, pada tanggal 27 Mei 2023, Prodia Tegal juga mengadakan seminar dengan peserta sekitar 125 dokter membahas mengenai "Genomics Testing for The Next Level Prevention".
Dalam kesempatan itu, para dokter sangat antusias mendengarkan paparan dari para pembicara, yaitu dr.Said Baraba, SpPD, FINASIM, dr. Nurmilawati,SpPD-KEMD, dr. Annisa Fauziah,SpGK dan dr.Kristiawan Ardjito, M.Si.Med, SpPK.
Bagaimana penyakit degeneratif seperti diabetes melitus memiliki angka kejadian yang meningkat di Indonesia dan memiliki keterkaitan dengan faktor genetik.
Beppy Hamuaty, Regional Marketing Manager Prodia Central Java Region menjelaskan Apabila seseorang sudah memiliki faktor genetik untuk terjadi penyakit diabetes melitus, maka orang tersebut harus bisa mengontrol faktor environment, lifestyle, dan behavior, agar penyakit tidak terjadi.
Untuk mengetahui faktor risiko dari aspek genetik, Prodia menyediakan sejumlah pemeriksaan genetik yang mudah dilakukan dengan pengambilan darah.
Acara ini mendapatkan kesan positif dari peserta, hal ini dibuktikan dengan antusias peserta dokter yang memberikan pertanyaan dan diskusi yang berlangsung interaktif.
Dalam sambutannya, Sri Kushartati, selaku Branch Manager Prodia Tegal menyampaikan Seiring dengan komitment Prodia untuk terus mengembangkan diri dalam teknologi ter-update dan terbaik untuk melakukan pemeriksaan laboratorium.
Prodia juga mengembangkan layanan digital yang memberi kemudahan akses pesan online menggunakan aplikasi U by Prodia yang bisa diunduh di AppStore dan PlayStore.
"Tidak hanya itu, layanan Home Service atau Office Service juga disediakan sehingga masyarakat lebih mudah mendapatkan layanan pemeriksaan tanpa perlu datang ke lokasi Prodia," terang Kushartati.
Laboratorium klinik Prodia didirikan pertama kali di Solo pada 7 Mei 1973 oleh beberapa orang idealis berlatar belakang pendidikan farmasi.
Sejak awal, Andi Widjaja beserta seluruh pendiri lainnya tetap menjaga komitmen untuk mempersembahkan hasil pemeriksaan terbaik dengan layanan sepenuh hati.
Seluruh cabang Prodia telah mendapatkan akreditasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
"Salah satunya dari College of American Pathologist (CAP), sebuah Lembaga profesi bidang laboratorium kesehatan di Amerika Serikat yang mendapatkan pengakuan internasional – selama 10 tahun berturut-turut," kata Kushartanti.
Dengan Akreditasi CAP ini, lanjutnya, kualitas standar suatu Laboratorium klinik dinilai berdasarkan acuan Internasional, karenanya hasil Prodia dapat dipergunakan tidak hanya di dalam negeri tetapi juga di mancanegara.
"Sehingga kualitas hasil tes dari laboratorium Prodia sejajar dengan laboratorium internasional," jelasnya..
Pada 7 Desember 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan pencatatan saham perdana Prodia sebagai emiten ke-15 di tahun 2016, dengan kode saham “PRDA”.
Pada aksi korporasi itu, Prodia telah menawarkan saham perdana sebanyak 187,5 juta lembar saham. Dengan demikian, dana yang diraih dari penawaran umum perdana saham (IPO) perseroan mencapai sebesar Rp 1,22 triliun.
"Hingga saat ini, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 276 outlet, termasuk di 75 kota dan kabupaten di 34 provinsi di seluruh Indonesia," terangnya.
Beberapa diantaranya merupakan Prodia Health Care yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre, Prodia Women’s Health Centre dan Prodia Senior Health Centre.
"Prodia juga telah meluncurkan Kontak Prodia diantaranya call centre 1500-830 dan personal assistant virtual berbasis online Tanya Prodia (TANIA) yang dapat diakses melalui Whatsup 08551500830," pungkasnya.