VIMANEWS.ID-TEGAL-PT PLN (Persero) mendukung arahan Presiden Joko Widodo terkait peralihan LPG 3 kilogram ke kompor listrik.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN terus fokus dalam pendampingan dan evaluasi bagi keluarga penerima manfaat (KPM) untuk program uji coba peralihan LPG 3 kg ke kompor listrik.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan pihaknya fokus mendampingi serta mengevaluasi program yang kini tengah dilaksanakan kepada 1.000 KPM di Solo, Jawa Tengah dan 1.000 KPM di Denpasar, Bali.
"Arahan pemerintah sangat jelas dan PLN menindaklanjuti dengan berbagai perbaikan pada program uji coba di dua kota tersebut," kata Darmawan dalam keterangan resmi, Minggu (25/9/2022).
Masyarakat penerima program peralihan kompor listrik adalah pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA.
"Tidak ada perubahan daya listrik pelanggan. PLN menyediakan jalur kabel listrik khusus untuk memasak dengan daya yang cukup untuk kompor listrik," jelasnya.
Jalur kabel ini, lanjut Darmawan, terpisah dari intalasi listrik yang sudah ada dan tarif yang dikenakan juga tidak mengalami perubahan.
Menuerut Darmawan, meskipun disediakan jalur kabel khusus memasak oleh PLN, daya listrik KPM tidak mengalami perubahan.
"Untuk yang 450 VA tetap 450 VA, dan yang 900 VA juga tetap 900 VA," tandasnya.
Lebih lanjut Darmawan menyampaikan kendala-kendala teknis yang dialami KPM dalam menggunakan peralatan memasak, seperti panci dan wajan menjadi masukan untuk dilakukan perbaikan.
Namun menurutnya, secara keseluruhan program ini menunjukkan progres yang positif.
Konsumsi kWh dari penggunaan kompor listrik semakin besar dan KPM mulai merasakan biaya memasak menggunakan kompor listrik lebih murah dari pada LPG 3 kg.
“PLN akan melaporkan data pemantauan dan evaluasi program uji coba kompor listrik di dua kota tersebut secara periodik untuk menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan selanjutnya,” terang Darmawan.
PLN, imbuhnya, selalu berupaya menjalankan arahan pemerintah mempercepat transisi energi bersih di tanah air, mendukung upaya subsidi tepat sasaran, sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia dari energi impor dan menggantinya dengan energi domestik yang lebih murah.