edukasi

Jangan Anggap Remeh Teh Herbal, Lakukan Ini 75 Persen ISPA Pada Balita Di Tanah Air Membaik

Senin, 4 September 2023 | 13:21 WIB
Ilustrasi menyeduh hasil racikan teh herbal (Instagram : @kampusmadu)

 

 

VIMANEWS.ID-TEGAL-Sebagian besar anak balita mengalami ISPA mencapai (68%) karena belum mengkonsumsi teh herbal. Data tersebut diperoleh dari 11 responden. Berikut penjelasan selengkapnya.

Berdasarkan hasil penelitian RESEARCH ARTICLE midwiferia pada april 2022 yang ditulis oleh Ruliati, Inayatul Aini dan Sherli Novitasari Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan Sekolah Tinggi Insan Cendekia Medika, terjadinya ISPA pada anak balita disebabkan karena adanya bakteri serta kuman yang masuk ke saluran nafas pada anak jika anak daya imun lemah maka anak akan mudah sakit dengan gejala awal batuk, pilek ringan. ISPA secara praktis didefinisikan sebagai adalah penyakit menular dari saluran pernapasan atas atau bawah yang dapat menimbulkan berbagai spektrum penyakit berkisar dari infeksi ringan sampai penyakit yang parah dan mematikan, tergantung pada patogen penyebabnya, faktor penjamu dan faktor lingkungan. 

Penyakit ISPA adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Penyebab utama kematian terbesar ketiga di dunia dan pembunuh utama di Negara berpenghasilan rendah dan menengah juga disebabkan penyakit ISPA. Angka prevalensi tingkat mortalitas akibat penyakit ISPA yaitu 10-50 kali di Negara berkembang dari pada Negara maju. ISPA termasuk golongan Air Borne Disease yang penularan penyakitnya melalui udara. Patogen yang masuk dan menginfeksi saluran pernafasan dapat menyebabkan inflamasi.

Baca Juga: Dahsyatnya Resep Rimpang Bagi Penderita ISPA, Konsumsi Rutin Pagi Dan Malam Untuk Atasi Lendir Membadel

Berbagai macam organisme diduga menjadi penyebab ISPA, penyebab terbanyak disebabkan oleh virus dan bakteri. Virus menjadi penyebab terbanyak infeksi saluran nafas atas akut (ISPA) meliputi rhinitis, sinusitis, faringitis, tonsilitis, dan laringitis. Hampir 90% dari infeksi tersebut disebabkan oleh virus dan hanya sebagian disebabkan oleh bakteri.

Baca Juga: Demi Tenggorokan Segera Tinggalkan Buah Dan Makanan Kesukaan Disaat Polusi Udara Tinggi

Hasil penelitian yang didukung oleh penelitian Versprille et al., (2019) yang menunjukkan bahwa karena bahan alami tersebut mudah diperoleh, memiliki berbagai manfaat khusus dan relatif aman untuk digunakan. Berbagai penelitian untuk mengetahui aktifitas biologis dari herbal telah dilakukan untuk membuktikan efikasi dan peran kemoterapinya terhadap berbagai macam penyakit seperti penyakit kanker, kondisi hiperglikemia pada penyakit diabetes mellitus, penyakit kardiovaskular, penyakit pada hepar, arthritis, ulkus peptikum, sebagai anti mikroba, antioksidan dan immunomodulator.

Baca Juga: Terapi Abad 12 Ini Bisa Menjadi Solusi Mengantisipasi ISPA Pada Anak Sejak Dini, Pelajari Dulu Caranya!

Pengaruh konsumsi teh herbal terhadap kejadian ISPA pada anak balita berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa dari 16 anak balita sebelum konsumsi teh herbal, sebagian besar mengalami ISPA yaitu sebanyak 11 responden (68%) dan Sebagian kecil mengalami ISPA sebanyak 5 responden (32%). 

Sedangkan sesudah konsumsi teh herbal, hampir sebagian besar tidak mengalami ISPA yaitu sebanyak 12 responden (75 %) dan Sebagian kecil mengalami ISPA sebanyak 4 responden (25%). Presentase tersebut dihasilkan dari uji statistik yang menemukan nilai derajat signifikan bahwa pengaruh teh herbal bagi anak balita penderita ISPA di Desa Ngumpul Kecamatan Jogoroto Kabupaten jombang Tahun 2021 berdampak baik sekali.

Hal ini berarti dengan konsumsi teh herbal secara teratur dapat meningkatkan daya imunitas pada anak balita sehingga ibu dapat mencegah terjadinya ISPA yang terjadi pada anak balita. ISPA pada umumnya banyak ditularkan secara droplet (percikan). Pada sebagian patogen juga terdapat kemungkinan terjadi penularan dengan metode lain misalnya dengan adanya kontak tangan maupun permukaan yang terkontaminasi.

Faktor risiko lainnya yang juga turut berpengaruh terhadap insiden ISPA adalah masih minimnya pemberian ASI eksklusif, gizi kurang, polusi udara dalam ruangan (indoor air pollution), berat badan lahir rendah (BBLR), kepadatan penduduk dan minimnya imunisasi campak. 

Halaman:

Tags

Terkini