sports

Jelang Laga Lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 , Media Australia Sebut Timnas Indonesia "Raksasa yang Tertidur" di Asia

Rabu, 19 Maret 2025 | 20:12 WIB
Official traning Timnas Indonesia di Alianz Stadium Sydney (Lingkar Foodball )

 

"Kini, proyek naturalisasi Indonesia telah berlangsung, dan dipercepat secara dramatis sejak 2023 oleh Erick Thohir, sang pemimpin PSSI," tandas Media asal Australia itu

Timnas Indonesia akan menghadapi Australia pada matchday ketujuh Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Allianz, Sydney, Kamis (20/3/2025) pukul 16.10 WIB.

Dalam laga lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 itu duel panas akan tersaji antara Australia VS Indonesia.

Baca Juga: Tolak Premanisme Berkedok Ormas, Satbinmas Polres Tegal Kota Imbau Warga Tidak Takut Melapor Ke Polisi

Kali ini, Indonesia akan diperkuat dengan kehadiran empat pemain baru yakni Ole Romeny, Emil Audero, Joey Pelupessy, dan Dean James.

Keempat pemain naturalisasi itu baru saja disahkan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) pada Maret 2025. 

Berkaca dari kekuatan skuad Timnas Indonesia yang kian bertambah jelang laga kontra Australia, tidak terlepas dari program naturalisasi yang dipimpin Ketua PSSI, Erick Thohir. 

Baca Juga: Jelang Hari Raya Idul Fitri,Wali Kota Tegal Dedy Yon Supriyono Lakukan Pantauan Harga dan Masa Kadaluarsa Makanan!Ini Hasilnya

Hal ini menuai sorotan khusus Media Australia, Sydney Morning Herald yang menyebut Erick Thohir sebagai sosok yang berambisi untuk membawa Garuda mendunia.

Media Australia itu bahkan tak segan menyebut Timnas Indonesia sebagai raksasa yang tertidur sebenarnya di Asia.

"Raksasa tertidur di Asia yang sebenarnya ada di sebelah utara kita (Indonesia), tim yang menjadi pesaing Australia di Kualifikasi Piala Dunia 2026," begitu pernyataan Sydney Morning Herald dalam artikel yang tayang pada Rabu, 19 Maret 2025.

Baca Juga: Di Polda Metro Jaya, Artis Cantik Nikita Mirzani Rayakan Ulang Tahunnya Ke 39

Di sisi lain, Media Australia itu menyebut Indonesia memiliki gairah sepak bola yang tinggi, namun dahulu belum pernah sebanding dengan keahlian mereka.

"Indonesia, penduduknya tergila-gila pada permainan (sepak bola) ini. Masalahnya, gairah mereka tidak pernah sebanding dengan kecakapan mereka," tutur Sydney Morning Herald.

Halaman:

Tags

Terkini