sports

Ini Tiga Fakta Head Of Scouting Tim Garuda Simon Tahamata, Salah satunya Keturunan Maluku

Sabtu, 24 Mei 2025 | 23:06 WIB
Potret head of scouting Simon Tahamata yang keturunan Maluku (Istimewa)

 

Vimanews.id-Federasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) telah menunjuk head of scouting atau kepala pemandu bakat baru bagi tim kepelatihan Timnas Indonesia, Simon Tahamata.

Kedatangan Simon bagi tim asuhan juru taktik Patrick Kluivert itu di tengah perjalanan Tim Garuda senior dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Ketum PSSI, Erick Thohir menuturkan, dalam perannya sebagai kepala pemandu bakat Timnas Indonesia, Simon bertanggung jawab untuk mencari talenta potensial baik dari dalam negeri maupun diaspora Indonesia di luar negeri.

Baca Juga: KORPRI Usulkan Perpanjangan Masa Pensiun, MPR Soroti Kemungkinan Rekrutmen Pegawai Bakal Berkurang

"Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia," ujar Erick Thohir dalam pernyataan resmi di laman PSSI, yang dikutip pada Sabtu, (24/5/2025)..

Lantas, apa saja fakta menarik Simon Tahamata dalam dunia sepak bola? Berikut ini ulasan selengkapnya.

1. Pria Keturunan Maluku

Bernama lengkap Simon Melkianus Tahamata, lahir di Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956. Pria berpostur 164 cm itu mempunyai keturunan darah Maluku dari kedua orang tuanya.

WBaca Juga: Pemerintahan Prabowo Hingga April 2025 Telah Tarik Utang Baru Sebesar 304 Triliun

Diketahui, Ayah Simon, Lambert Tahamata adalah seorang prajurit Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL) alias tentara kerajaan Hindia Belanda. Sedangkan, ibunya bernama Octovina Leatemia.

"Saya lahir di kamp barak Vught. Ketika berusia lima tahun, kami pindah ke sebuah rumah di Tiel, Diderik Vijghstraat," kata Simon dalam wawancara dengan media asal Belanda, AD.nl pada tahun 2017 lalu.

Baca Juga: Begini Fakta yang Diungkap Kemenag Soal Video Viral Calon Jemaah Haji Indonesia Terlantar di Makkah

"Kami tinggal di sana dengan 60 keluarga Maluku lainnya. Saya ingat sekali saya sampai di sana dengan bus," tambahnya.

Halaman:

Tags

Terkini