Transformasi Asuransi Syariah Menuju Industri Kuat, Efisien, dan Berdaya Saing di Tengah Tantangan

Photo Author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 13:17 WIB
Pakar asuransi syariah, Erwin Noekman, ST, MBA, menilai industri asuransi syariah di Indonesia tengah menghadapi ujian besar di tengah tekanan persaingan dan regulasi ketat.  (Dok/UINSU)
Pakar asuransi syariah, Erwin Noekman, ST, MBA, menilai industri asuransi syariah di Indonesia tengah menghadapi ujian besar di tengah tekanan persaingan dan regulasi ketat. (Dok/UINSU)

 

 

Vimanews.id-Asuransi syariah kini menghadapi fase penting, di tengah tekanan persaingan dan aturan modal yang makin ketat.

Untuk bertahan, asuransi syariah perlu memperkuat strategi bisnis sekaligus menjaga kepercayaan publik yang mulai goyah.

Kondisi itu menempatkan asuransi syariah pada titik balik menuju konsolidasi dan keberlanjutan industri di masa depan.

Baca Juga: Kota Tegal Dorong Transisi Energi Lewat Rusunawa Rendah Karbon di Forum APEKSI 2025 Surabaya

Pakar industri, Erwin Noekman, ST, MBA menilai tantangan terbesar bukan hanya efisiensi bisnis, tapi juga rasa percaya masyarakat.

Menurutnya, industri yang berbasis kepercayaan ini harus mampu menunjukkan komitmen amanah dan transparansi kepada publik.

Regulasi baru POJK No. 23/2023 mewajibkan ekuitas minimum Rp100 miliar pada 2026, menjadi beban bagi pemain kecil.

Baca Juga: KAI Daop 4 Semarang Percepat Normalisasi Rel Terdampak Banjir, Jalur Semarang Tawang–Alastua Kembali Dilalui

Sebagian perusahaan mulai menyiapkan langkah merger, spin off, atau rights issue untuk memenuhi tuntutan modal minimum.

Erwin menilai merger dapat memperkuat ekuitas dan efisiensi, tapi integrasi pasca-merger sering memunculkan tantangan baru.

Sementara spin off memberi peluang entitas syariah beroperasi mandiri dan fokus pada prinsip keuangan yang berkeadilan.

Baca Juga: Komisi 1 DPRD Kota Tegal Awasi Proyek Sekolah, Tekankan Kualitas dan Target Waktu Pembangunan

Langkah lain seperti bergabung ke KUPA dinilai realistis bagi perusahaan kecil untuk tetap bertahan di ekosistem industri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosvitarini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X