edukasi

Menguak Misteri Bulan Suro, Awas Jangan Salah Kaprah! Pentingnya mengenal Muharram, pahami Dulu Syariat Islam Tanpa Meninggalkan Tradisi Jawa

Rabu, 31 Juli 2024 | 19:52 WIB
Sunan Kalijaga salah satu Wali Songo yang menyebarkan agama islam melalui tradisi jawa salah satunya bulan Suro (Tangkapan layar video tiktok akun @singo_edane_jagad)

Vimanews.id - Bulan Suro jatuh pada bulan Juli hingga awal Agustus di tahun 2024, seperti biasanya kepercayaan masyarakat pada umumnya bulan tersebut menjadi bagian yang sakral.

Bulan Suro merupakan penanggalan jawa atau pada tahun Islam yang disebut dengan Muharram yang baik sekali untuk mengais pahala berlipat ganda untuk beribadah.

Biasanya pada bulan Suro, masyarakat menganut kepercayaan untuk menjaga tradisi turun temurun dengan tidak melanggarnya karena dapat berakibat buruk bagi keseharian dan keluarga.

Setelah bulan Ramadhan, Suro atau Muharram menjadi bulan yang sangat baik untuk melaksanakan ibadah yakni pahalanya berlipat ganda bagi mereka yang berpuasa serta ibadah mereka dapat menghapus dosa dan terkabulnya banyak doa-doa yang dipanjatkan kehadirat Allah SWT.

Baca Juga: Menengok Wisata Gunung Kelud Dibalik Legenda Pengkhianatan Cinta Puteri Raja Kediri, Ini Isi Sumpah Lembu Suro

Sebelum menguak misteri bulan Suro, sebuah unggahan video Tiktok milik akun @afthoni_zahro menjelaskan bahwa seluruh hari dan bulan adalah baik menurut islam.

Video tersebut menjelaskan bahwa pada bulan Suro sejumlah kebaikan terjadi diantaranya adalah Nabi Adam diterima taubatanya oleh Allah SWT, Nabi Nuh diselamatkan dari banjir bandang dan Nabi Musa diselamatkan dari kejaran Firaun serta Nabi Yunus diselamatkan dari perut ikan paus.

Afthoni Zahro menambahkan bahwa kepercayaan masyarakat mempercayai bulan Suro sebagai bulan apes atau bulan penuh kesialan merupakan hal yang sangat bahaya bagi aqidah dan tauhid seseorang kepada Allah SWT.

Bulan Suro kerap dijadikan sebagai waktu yang sangat keramat karena jika melanggar seseorang yang melakukan pesta maupun hajatan dapat terkena sial maupun apes.

Baca Juga: Menggali Kekayaan Budaya Leluhur Sumatera Barat, Inilah 5 Tradisi Adat Di Balik Keunikan Pesona Wisata Indonesia

Afthoni mengatakan dalam video unggahannya bahwa apes atau siap dapat terjadi kapanpun waktunya dan dimana saja sesuai amal perbuatan manusia itu sendiri.

Video unggahan di akun Tiktok yang membahas tentang bulan Suro mendapat respon dari 1035 akun tiktok, salah satu yang paling menarik dibawah ini.

Akun @taufanxxxxxxx menuliskan komentarnya "Orang Jawa bulan Suro untuk prihatin tidak untuk berpesta karena menghormati Kanjeng Nabi di bulan suro keluarga beliau di penggal di Karbala."

Tidak sedikit video tersebut ramai dengan pertanyaan yang dituliskan di kolom komentar mulai boleh tidaknya menggelar hajatan dan juga membuka usaha serta melakukan pindahan rumah.

Seluruh pertanyaan tersebut dijawab tegas oleh pengunggah video dengan kalimat boleh melakukannya sesuai dengan ajaran islam bahwa hari dan bulan adalah baik.

Halaman:

Tags

Terkini