Ini Ritual Memanggil Hujan, Kisah Sejarah Warisan Sebelum Masehi Tradisi Masyarakat Banyumas

Vimanews.id-Di masyarakat Banyumas dan sekitarnya memiliki tradisi unik manakala dilanda musim kemarau berkepanjangan. 

Masyarakat akan melakukan tradisi Cowong, yakni boneka yang menari dengan iringan musik untuk memanggil hujan.

Tradisi tersebut tentunya dilatarbelakangi oleh cerita dulu sejak nenek moyang hingga menjadi tradisi yang masih dijaga. 

Baca Juga: Tradisi Ini Hanya Dimiliki Suku Sasak Lombok Tengah, Yuk Intip Apa Keunikannya

Boneka Cowong merupakan sebuah boneka terbuat dari tempurung kelapa dan diberi baju dari jerami, rumput, daun, atau kain dan didandani seperti wanita sebagi perlambang perwujudan bidadari.

Dikutip dari kanal Youtube SUGI KESER, adanya tradisi memanggil hujan dengan boneka Cowong, oleh adanya cerita yang melegenda. 

Yakni sekitar 5 juta tahun sebelum Masehi konon di wilayah Banyumas dan sekitarnya dilanda kemarau selama 3 tahun lebih, hingga mengakibatkan kekeringan.

Baca Juga: Kesuksesan Timnas Indonesia Tak Lepas Dari Keberhasilan Erick Thohir Bangun Tradisi Juara

Ada sepasang suami istri yang sudah sangat tua bernama Ki Jayaraga dan Nyi Jayaraga. 

Melihat kondisi kemarau yang tak berkesudahan, kedua orang tua tersebut melakukan tirakat atau bertapa. 

Mereka berdua bersemedi di Kedung Luwing untuk memohon petunjuk dari Tuhan.

Baca Juga: Tradisi Pedang Pora Sambut AKBP Jaka Wahyudi Sebagai Kapolres Tegal Kota

Setelah malam ke 40 hari Ki Jayaraga mendapatkan wangsit atau petunjuk agar segera mengambil siwur atau semacam gayung yang berasal dari batok kelapa.

Siwur itu diambil di sebuah rumah yang terdapat 3 wanita janda.