Sebagai mantan ABK nelayan di Taiwan, ia pun mempelajari bagaimana pengelolaan sektor ekonomi nelayan di negara tersebut.
Menurut Heri, di kampungnya terlalu banyak birokrasi yang berbelit.
"Tidak semua nelayan paham akan birokrasi perizinan melaut dan sebagainya. Kadang kalau nelayan ditangkap petugas di laut, keluarga di rumah yang memberi makan siapa?" kata Heri Laksono, Sabtu 18 Mei 2024.
Baca Juga: DPRD Kota Tegal Akan Segera Tetapkan Raperda TJSLP dan Ketahanan Keluarga
Menurut Heri, persoalan nelayan lainnya terkait sulitnya mendapatkan BBM, harga hasil tangkapan laut yang tidak stabil, serta fasilitas sarana dan prasarana pelabuhan yang tidak memadai.
"Saya pernah menawarkan kepada para nelayan untuk membuat pelabuhan modern dengan dana pribadi karena sungai dangkal dan penuh dengan kapal. Tapi belum deal untuk lahannya," ungkap dia.
Untuk meningkatkan kompetensi para pekerja migran, Heri juga membuka Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Bahasa Korea, untuk bisa disalurkan ke negara tujuan baik di sektor kelautan, perusahaan swasta, dan lainnya.
"Karena kesulitan-kesulitan nelayan itulah masyarakat mendorong saya untuk mengikuti kontestasi Pilkada Brebes, sebagai bakal calon wakil bupati," tandasnya.