Lebih lanjut Suratman menyampaikan Banteng Loreng Binoncengan ini muncul pada tahun 1950 berkaitan dengan pembentukan 2 kompi TNI.
"Dimana 2 kompi TNI tersebut menghadapi gerakan DI TII yang bergerak dari Jawa Barat menuju Jawa Tengah melewati Salem, Bantarkawung, Margasari, Tegal dan terakhir di Semedo,"jelasnya.
Warga Kabupaten Tegal, sambung Dandim, dari dulu sudah memiliki nilai juang yang sangat tinggi dalam membela NKRI.
Baca Juga: Gempa 6,0 SR Guncang Poso!Puluhan Warga Terluka, Fasilitas Ibadah Ikut Terdampak
Namun terkadang masyarakat tidak bisa membaca dirinya sendiri.
"Itulah yang ingin saya samaikan kepada masyarakat Kabupaten Tegal, bahkan pada monumen GBN ini selain ada relief dibuatlah patungnya juga. Apalah arti sebuah monumen kalau kita tidak bisa membaca dengan baik,"ungkapnya.
Dalam penulisan buku ini, kata Suratman memakan waktu hingga 9 bulan.
Pihaknya, menurut Suratman harus mengurutkan satu persatu dengan cerita rakyat dan berbagai bukti yang ada di lapangan, termasuk pengumpulan buku-buku yang ada.
"Kita membuat buku tersebut agar lebih mudah dipahami, full colour dan anak muda gampang memahami. Supaya sejarah GBN ini tidak simpang siur,"tutupnya.***
Artikel Terkait
Dandim 0712 Tegal Beri Bantuan Makanan Tambahan Ibu Hamil Dan Balita Stunting
Antusias Masyarakat Tinggi! Ribuan Peserta Meriahkan Tegal City Run Dalam Rangka HUT Ke 73 Kodim, Begini Kata Dandim 0712 Tegal
Pimpin Rakor Swasembada Pangan, Dandim Brebes: Dukung Percepatan Program Pemerintah
Digelar Selama Lima Hari, Turnamen Kejuaraan Nasional Tenis Junior Dandim Cup 2025 Resmi Dibuka
Digelar Selama Dua Hari, Kejuaraan Panahan Archery Tournament Dandim Cup Tegal Diikuti 250 Peserta