“Program ini sudah kami jalankan lewat kegiatan menanam pohon, memilah sampah, dan edukasi hemat energi,” ujar Umi.
Menurutnya, kebiasaan positif siswa perlu terus didorong agar menjadi budaya sekolah yang berkelanjutan di masa depan.
Sementara itu, Koordinator Acara, Bagus Munarraya, S.W., S.IP., menilai kegiatan ini menjadi momentum nyata membangun sinergi peduli lingkungan.
Baca Juga: Konser Setia Band di Kota Tegal Ricuh, Satu Penonton Diamankan Petugas
“Adiwiyata bukan sekadar lomba, tapi gerakan moral membentuk perilaku sadar lingkungan di sekolah,” kata Bagus.
Ia menambahkan, kolaborasi antara DPR RI, sekolah, dan Dinas Lingkungan Hidup akan memperkuat gerakan ramah lingkungan di Tegal.
Tampak antusiasme siswa terlihat tinggi saat berdiskusi, banyak yang tertarik membawa tumbler untuk mengurangi sampah plastik.
Baca Juga: Galeri Rumah Seni Pemalang, Jadi Sarana Prasarana Kreativitas Para Seniman
Di akhir kegiatan, Shanty Alda mengajak seluruh pihak berkomitmen wujudkan sekolah hijau melalui program Adiwiyata.
“Kalau semua sekolah bersatu, Tegal bisa jadi contoh Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Indonesia,” pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, Shanty Alda juga menyerahkan bantuan tempat sampah organik-un organik-dan B3, serta pralon biopori lengkap bor dan ember komposer.***
Artikel Terkait
Sampah Plastik Menjadi Fokus Pemerintah Kota Tegal Dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia
Bukan PT GAG Nikel yang Rusak Raja Ampat, Menteri Lingkungan Hidup Sebut Ada Dua Perusahaan Lain Lakukan Pelanggaran
Baru 10 Persen, Begini Kata Menteri LH Tentang Pengelaolaan Sampah di Berbagai Wilayah di Indonesia
Penghargaan Lingkungan Hidup 2025, Pemkot Tegal Dorong Semangat Bersama Menuju Zero Waste City