kota-tegal

Dampak Musim Kemarau, Harga Sayuran di Kota Tegal Mulai Merangkak Naik

Selasa, 12 September 2023 | 16:12 WIB
Pedagang sayuran di Kota Tegal

VIMANEWS.ID-TEGAL-Musim kemarau yang melanda saat sekarang ini membuat harga sejumlah sayuran mulai merangkak naik.

"Sayuran butuh banyak air ada proses tanamnya, rata-rata mengalami kenaikan harga. Mengingat tidak ada petani di musim kemarau yang mulai menanam," ujar Edi salah satu pedagang sayuran di jalan KH Zaenal Arifin Komplek Pasar Pagi Kota Tegal.

Sayuran yang mengalami kenaikan harga mulai dari kentang, wortel, timun dan tomat. Kenaikan yang terjadi mulai dari Rp2 ribu sampai Rp5 ribu.

Baca Juga: Beri reward pada atlet berprestasi spesial HAORNAS ke 40 di Kota Tegal

Disampaikan Edi, seperti wortel per kilogram saat ini mencapai Rp12 ribu, sebelumnya hanya Rp10 ribu per kilogram. Kemudian harga kentang saat kulakan, per karung dari Rp11 ribu, kini naik menjadi Rp14 ribu.

Pembelian kentang dengan model karungan tersebut juga seperti keberuntungan. Sebab tidak semuanya dalam kondisi baik dan mulus. Ada beberapa kentang yang kualitasnya tidak bagus atau sudah afkir.

Selanjutnya untuk harga timun, sekarang harga per karungnya Rp11 ribu, sebelumnya hanya Rp7-8 ribu.

Baca Juga: Harga Beras Mahal, Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Badan Pangan Nasional Di Kota Tegal

"Jika beli sayur karungan tetap harus disortir dan bisa satu sampai dua kilogram sayuran yang kurang layak dijumpai disetiap karungnya," kata Edi.

Harga naik juga pada tomat, harga dari petani sebelumnya Rp 4 ribu, sekarang sudah Rp5.500 per kilogram.

Meski demikian ada beberapa harga sayuran yang turun. Seperti jenis lombok saat sekarang mengalami penurunan, contohnya rawit merah dari Rp23 ribu per kilogram, saat ini harganya turun.

Baca Juga: PWI Kota Tegal Gelar Pemungutan Suara, Ini Wajah Baru Ketuanya Untuk Periode 2023-2026

"Begitu juga harga seledri yang sebelumnya Rp 15 ribu per kilogram, sekarang hanya Rp 8 ribu per kilo Sedangkan harga kubis dan sawi  masih standar," ujar Edi

Edi menambahkan, kenaikan dikarenakan musim kemarau atau panas, membuat petani tidak menanam. Sementara mereka hanya menghabiskan hasil panen kemarin.

Halaman:

Tags

Terkini