"Kenapa hari Santri di kumandankan, karena hari Santri merupakan hari bersejarah. Di mana, Kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari para perjuangan Satri,"jelasnya.
Menurut Imam Syafii, makmurnya suatu kota tergantung dari empat komponen. Pertama ulama yang memberikan nasihat, pemerintahan atau pemimpin yang berlaku adil dan mau mendengarkan apa kata para ulama.
"Nah, kalau ingin pemimpin yang mau mendengarkan ulama, maka harus dari kalangan santri. Karena, hanya santri sajalah yang mau mendengarkan apa kata ulama," terangnya.
Selanjutnya, kata Imam Syafii, orang-orang kaya yang mau berderma kepada sesamanya, terakhir, doa yang baik dari para fakir. Jika 4 komponen itu, nyawiji, maka suatu kota akan menjadi makmur.
Sementara Gus Muwafiq dalam ceramahnya mengungkapkan penetapan hari santri itu bukanlah hal yang mudah.
Perlu perjuangan untuk bisa membuktikan melalui catatan sejarah jika hari santri layak untuk ditetapkan.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan RSUD Kardinah Kota Tegal Tingkatkan Mutu Layanan
"Jangan dikira penetapan hari santri dilakukan dengan mudah. Ada pengujian-pengujian yang harus dilalui dan disertai dengan bukti-bukti catatan sejarah," terangnya.
Gus Muwafiq menambahkan, dibalik penetapan hari santri ada catatan sejarah yang tidak boleh dilupakan. Yakni, perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan NKRI.
"Karena di awal kemerdekaan, masih ada upaya untuk melakukan penjajahan. Sehingga, pada waktu itu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari mencetuskan resolusi jihad untuk mempertahankan NKRI," tandasnya.***