Cerita berlanjut tidak hanya tentang drama politik, tapi menjadi drama komedi dan percintaan.
Urusan cinta ibu Pertiwi dengan Pak Janji (Ibnu Jamil) yang belum menemui ujung, sekaligus dirumitkan dengan euforia penduduk desa.
Dan calo politik serta isu dinasti yang menyebar ke desa dengan adanya media sosial bercampur gosip desa.***