“Infak dan sedekah yang kami kelola diwujudkan dalam bentuk pembiayaan pendidikan calon satpam dari masyarakat kurang mampu. Harapannya, setelah mereka bekerja, mereka bisa mandiri secara ekonomi,” ungkapnya.
Dari 25 orang yang mendaftar melalui Baznas Kota Semarang, sebanyak 20 orang dinyatakan lolos seleksi dan kini resmi mengikuti pendidikan satpam.
"Sebelumnya, mereka telah melalui proses seleksi dalam tahap perekrutan,"jelas Afifah.
Baca Juga: Resmi Gabung Fortuna Sittard, Justin Hubner Siap Unjuk Gigi di Eredivisie
Sementara itu, Direktur PT Surya Artha Wiguna, Bambang Sukardi, menyatakan komitmennya tidak hanya pada pelatihan, tetapi juga penyaluran kerja bagi para lulusan.
"Kami tidak hanya mendidik, tapi juga berusaha menyalurkan mereka ke dunia kerja. Ini bagian dari kontribusi kami dalam membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran,"terang Bambang.
PT Surya Artha Wiguna juga memiliki Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang terintegrasi dengan Baznas. Bambang berharap, setelah bekerja, para lulusan dapat turut memberikan kontribusi melalui zakat, infak, dan sedekah.
Baca Juga: Banyak Siswa Keracunan MBG, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Minta BGN Lakukan Hal Ini
"Ini adalah siklus kebermanfaatan yang saling mendukung, mereka dibantu saat belum bekerja, dan nantinya bisa membantu kembali setelah mandiri," pungkasnya.
Pelatihan ini akan berlangsung selama 14 hari atau setara dengan 140 jam pelajaran (JP).
Selain Baznas Kota Semarang, peserta Diklat Satpam juga berasal dari beberapa daerah lain di Jawa Tengah.***