Vimanews.id-Kota Tegal kembali jadi sorotan usai salah satu warung di Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) viral karena dianggap mematok harga terlalu mahal.
Seporsi mi instan dengan telur, bakso, dan sayuran dijual Rp25 ribu, sementara segelas es Milo dibanderol harga sama, Rp20 ribu.
Fenomena ini memunculkan keluhan wisatawan sekaligus pertanyaan publik: mengapa harga di warung-warung kawasan wisata belum memiliki standar yang jelas?
Baca Juga: Bawaslu Angkat Topi, Dedy Yon Pastikan Pemkot Tegal All Out Kawal Demokrasi
Berbeda dengan PAI, suasana justru kontras terlihat di Objek Wisata Pantai Pulo Kodok.
Pantai yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) bersama Pemerintah Kota Tegal ini sudah menerapkan kesepakatan harga sehingga pedagang tidak seenaknya mematok tarif.
Seorang pedagang di Pulo Kodok, Muhidin (68), menuturkan harga makanan dan minuman di warungnya relatif terjangkau.
"Mendoan dijual Rp13 ribu, atau Rp15 ribu di akhir pekan dengan tambahan gorengan. Sedangkan mi instan hanya Rp10 ribu per porsi, dan Rp12 ribu bila ditambah telur. Untuk minuman, rata-rata harga berkisar Rp5.000–Rp6.000 saja,"jelasnya.
Pengurus Pokdarwis Pantai Pulo Kodok, Kasiran, menyebutkan pihaknya sempat mengumpulkan seluruh pedagang agar ada kesepakatan harga bersama. Tujuannya, menjaga kenyamanan wisatawan sekaligus kepercayaan masyarakat.
“Di sini, rata-rata harga sudah disepakati. Misalnya minuman Rp5.000, mendoan Rp10 ribu, dan mi instan Rp8.000–Rp10.000. Jadi tidak ada perbedaan mencolok antarwarung,” ungkap Kasiran.
Baca Juga: Rahasia di Balik BBM Satu Harga yang Mengubah Kehidupan Masyarakat Indonesia Secara Total!
Dengan adanya standar harga ini, Pulo Kodok diharapkan bisa menjadi contoh bagi kawasan wisata lain di Kota Tegal agar pengalaman berwisata tidak tercoreng ulah segelintir pedagang yang mematok harga tidak wajar.***