Vimanews.id-Keluhan bantuan sosial mencuat dalam reses DPRD Kota Tegal yang digelar Anshori Fakih di Kejambon.
Warga yang hadir dalam reses DPRD Kota Tegal menilai sistem penentuan penerima bantuan sosial belum sesuai kondisi riil.
Usai reses DPRD Kota Tegal, Anshori Fakih dari Fraksi PKB menyebut aspirasi warga didominasi kasus sosial nyata.
“Reses ini ruang mendengar langsung masalah yang benar-benar dialami warga,” kata Anshori Fakih,Minggu (7/12/2025).
Menurutnya, reses DPRD Kota Tegal kali ini memperlihatkan banyak kasus bantuan sosial tak tepat sasaran.
“Ada warga butuh RTLH, tapi di data desil dianggap mampu,” ujar politisi PKB tersebut.
Baca Juga: Satpam Pabrik Jadi Pengedar Ganja di Brebes, Polisi Ungkap Modus Transaksi Lewat Instagram
Ia menilai metode desil DTSEN kerap tak mencerminkan kondisi lapangan. “Fakta di lapangan berbeda. Rumahnya jelas tak layak, tapi sistem menolak,” katanya.
Kasus lain menyangkut JKN tidak aktif saat warga dirawat. Anshori mengatakan warga berharap sistem otomatis.
“Jangan warga disuruh urus sendiri saat darurat,” tegasnya.
Baca Juga: Aturan Usia Medsos Ditegakkan, Menkomdigi Ancang-ancang Sanksi PSE
Selain itu, warga juga meminta PJU di sejumlah titik rawan. Seluruh aspirasi tersebut, kata Anshori Fakih, akan dibawa ke paripurna untuk ditindaklanjuti.