Mengenal Wisata Candi Batur, Mitos Pesugihan Dan Jabatan Di Balik Wisata Nanas Madu Kabupaten Pemalang

Vimanews.id-Wisata Candi Batur ini berada di jalur tengah penghubung antar kecamatan Randudongkal dan Belik Kabupaten Pemalang.

Candi Batur tersebut menjadi kawasan ekonomi warga dari kunjungan wisata berbagai daerah yang melintas di selatan Pemalang atau sengaja datang di lokasi tersebut.

Tepatnya berada di Desa Bulakan Kecamatan Belik Candi Batur Pemalang ini memiliki sejumlah mitos dan ragam kekayaan alami dibalik wisata nanas madunya.

Baca Juga: Dukung Perjuangan Pasukan Gaza, UAH Ajak Masyarakat Indonesia Baca Doa Ini Untuk Palestina

Saat berkunjung di wisata Candi Batur pengunjung akan disambut sejumlah monyet atau kera ekor panjang, hewan pecinta buah pisang ini hanya akan terlihat mulai pagi hingga sore hari.

Di area Candi Batur ini terdapat dua sumber mata air yang mengalir air jernih, yakni Tuk (sumber mata air) Pandan dan Tuk Wadonan (perempuan).

Cerita yang dipercaya oleh masyarakat di Desa tersebut adalah penjagaan sumber mata air oleh Nyai Ratu Rantan Sari.

Baca Juga: Jangan Takut Menjadi Tua, Berikut 8 Weton Yang Diramalkan Semakin Kaya Di Masa Tua

Tuk Wadonan ini sangat dipercaya untuk kecantikan, pengasihan hingga penglarisan.

Selain itu terdapat tuk Krampyang sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan sehar-hari warga di Desa Bulakan timur.

Kekayaan alami dari sumber mata air juga terdapat di kawasan tersebut, Tuk Srengseng atau yang dikenal dengan Tuk Pengantin juga terdapat berdekatan dengan sumber mata air lainnya.

Baca Juga: 10 Weton Terlahir Membawa Rejeki Bagus Bagi Keluarga, Yang Satu Terbukti Tahan Banting

Di Tuk Srengseng ini warga mempercayai sumber mata air di jaga oleh leluhur dari Banteng bernama Siti Khodijah, khasiatnya air dari sumber mata air ini bisa menjadi obat kesurupan dan santet.

Sedangkan untuk kenaikan pangkat atau jabatan strategis, dapat mengambil air dari Tuk Nyai yang dijaga oleh leluhur Nyai Ajeng Melati.