Keunikan selanjutnya adalah guru atau pendiri masjid Saka Tunggal selalu dikaitkan dengan Mbah Mustolih, yakni tokoh penyebar agama Islam di sekitar wilayah Cikakak Wangon, Banyumas.
Baca Juga: Pakai Aplikasi AI Akun Ini Unggah Video Anak Tertimpa Tembok Masjid Saat Berwudhu, Ramai Doa Netizen
Mbah Mustolih atau biasa disebut Mbah Tolih dipercaya sebagai keturunan dari Prabu Siliwangi, meninggal dan dimakamkan tidak jauh dari masjid Saka tunggal.
Selain itu, hal yang unik lagi adalah adanya tradisi dan ritual menarik yang masih berlangsung pada masyarakat sekitar desa Cikakak.
Masyarakat muslim di sekitar masjid Saka Tunggal adalah pengikut tarekat aboge.
Baca Juga: Beredar Fotonya di Media Sosial, Inilah Sosok Habib Muhammad Alex
Ada sekitar 300-500 orang pengikut di sekitar masjid. Ritual yang menarik diantaranya adalah shalat Jumat dengan empat muadzin.
Jika Biasanya pada berbagai masjid umumnya hanya terdiri dari satu orang, maka di masjid Saka Tunggal salat Jumat dimulai dengan adzan empat orang secara bersamaan.
Termasuk saat penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri dengan penghitungan sendiri tidak pernah mengikuti pemerintah.
Keunikan lainnya adalah legenda keberadaan monyet di sekitar masjid yang menurut cerita dulunya adalah manusia.
Namun karena mereka mengganggu keberadaan jamaah yang sedang salat Jumat, mereka dikutuk menjadi monyet.
Karena itu jika Anda dalam perjalanan sekitar wilayah Banyumas sempatkanlah berkunjung ke masjid Saka Tunggal yang disebut-sebut sebagai masjid tertua di Indonesia.***