Vimanews.id-Mendekati pesta demokrasi yakni Pemilu 2024, banyak calon-calon pemimpin yang akan melakukan kampanye untuk mengenalkan dirinya kepada masyarakat.
Namun perlu diingat saat pesta demokrasi itu, bagi masyarakat jangan sekali-kali menerima uang yang ujung-ujugnya mengharuskan memilih oknum calon pemimpin tersebut.
Sebab dijelaskan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Subhan Ma'mun dalam tayangan talkshownya di Youtube Sebayu 94FM Kota Tegal bahwa yang dinamakan risywah atau suap itu memberikan sesuatu untuk membatalkan niat sesuatu yang hak.
Baca Juga: Kata Ustadz Hannan Attaki, Begini Semestinya Sikap Dalam Menghadapi Ujian
Jadi apabila kita memilih tidak sesuai dengan aturan syariat maka dinamakan risywah.
Risywah bisa memasukkan pelakunya ke neraka. Baik yang memberikan dan menerima bisa masuk neraka.
"Jadi memberikan sesuatu dengan tujuan membatalkan sesuatu yang hak, melenceng dari aturan supaya bisa terpilih, maka baik pemberi dan penerima bisa sama-sama masuk neraka," kata KH Subhan Ma'mun.
Baca Juga: Jangan Keliru, Begini Wajibnya Menutup Aurat Dalam Salat
Termasuk ketika memberikan infak dengan tujuan yang sama, agar menjadi pemimpin, itu juga bisa dimasukkan pada sesuatu yang haram.
Jadi harus berhati-hati dan jangan mudah menerima uang-uang tersebut. Karena selain tidak berkah, penerimanya bisa masuk neraka.
"Ketika memberikan bantuan, sedekah, infak harus diluruskan terlebih dahulu niatnya, tanpa tendensi apapun," pungkasnya.