Hana sebenarnya menginginkan anak laki-laki supaya bisa menjadi seorang Khadam atau orang yang mengabdi dan melayani di tempat ibadah.
Tapi Allah SWT berkehendak lain. Hana dikarunia orang bayi perempuan yang membuatnya sempat khawatir karena takut tak bisa memenuhi nazarnya.
Sebab masyarakat saat itu menganggap bahwa perempuan tak layak menjadi qadam karena perempuan setiap bulannya mengalami menstruasi.
Baca Juga: Jangan Keliru, Begini Wajibnya Menutup Aurat Dalam Salat
Kondisi itulah yang membuat para perempuan dianggap kotor, sehingga tak cocok menjadi qadam. Selain Itu di masa itu belum pernah ada perempuan yang menjadi Khadam.
Walaupun begitu Allah SWT tetap menerima Maryam sebagai Khadam di Baitul almuqadas.
Hana juga meminta anak dan cucunya dilindungi dari setan hal ini diabadikan dengan jelas di dalam al-qur'an.
Maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya dia pun berkata Ya Tuhanku aku telah aku telah melahirkan anak perempuan.
Padahal Allah SWT lebih tahu apa yang dia lahirkan dan anak laki-laki tak sama dengan anak perempuan dan aku memberinya nama Maryam.
Aku mohon perlindunganmu untuknya dan anak cucunya dari godaan setan yang terkutuk. (Q.S al-imran [36] ).
Baca Juga: Jangan Sampai Menjadi Wanita Seperti Ini, Tak Diizinkan Mencium Harum Surga
Maryam pun tumbuh menjadi pribadi yang juga taat beribadah. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.
Barangkali itulah peribahasa yang cocok untuk menggambarkan Maryam lahir dari orang tua yang sangat taat kepada Tuhannya, membuat Maryam juga mengikuti jejak mereka.
Semakin bertambahlah keimanan karena Maryam diasuh oleh Nabi Zakaria AS.