Marak Impor Hijab dari China, Begini Kata Gubernur Bank Indonesia

Photo Author
- Kamis, 15 Mei 2025 | 19:28 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Istimewa)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (Istimewa)

 

Vimanews.id-Bos sekaligus Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menyoroti terkait maraknya produk pakaian hijab yang diimpor RI dari China.

Maraknya hijab impor dari China itu membuat Bos BI itu menyayangkan peluang bisnis yang sebenarnya bisa ditingkatkan oleh para pelaku usaha kecil menengah atau UMKM.

Perry mencontohkan, salah satu lini bisnis itu dapat ditingkatkan dari pelaku UMKM yang berasal dari pondok pesantren di Tanah Air.

Baca Juga: PT KAI Daop 4 Semarang Hadirkan Loket Box Digital di Enam Stasiun!Seperti Ini Fitur Fitur dan Cara Mengaksesnya

"Bagaimana kemudian kita produksi pangan dari pondok pesantren, dari pertanian. Kemudian diproses dari yang besar-besar, diekspor," tutur Perry dalam Sarasehan Ekonom Islam Indonesia, pada Kamis, 15 Mei 2025.

Bos BI itu menuturkan, UMKM yang membangun bisnis produk hijab itu dapat dilakukan dari berbagai wilayah pondok pesantren di Indonesia. 

"Bagaimana UMKM membangun hijab, masa kita hijab impor dari China? Di Tasikmalaya banyak, di mana-mana pun juga banyak," sambungnya.

Baca Juga: Keren!Satpol PP Brebes Raih Juara Pertama Penegakan Perda Tingkat Jawa Tengah

Perry menilai, upaya sentra bisnis hijab di pondok pesantren itu dapat meningkatkan ekonomi RI dari sisi keuangan syariah.

Gubernur Bank Indonesia itu optimis ekonomi keuangan syariah di Indonesia akan maju, termasuk ketika kondisi ekonomi global sedang sulit seperti saat ini.

"Allah selalu memberikan ujian kepada kita, itu tandanya Allah cinta sama kita untuk maju," tutur Perry. 

Baca Juga: Anggota DPR dan MPR RI Wahyudin Noor Aly Gelar Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan

"Globalnya seperti apa, saya sangat-sangat-sangat yakin bahwa ekonomi keuangan syariah akan tetap maju," tandasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rosvitarini

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X