VIMANEWS.ID-BREBES-Seorang pria tak dikenal menggunakan sepeda motor kepergok warga Desa Pakijangan Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes
saat panjat pagar rumah warga di RT 02 RW 01, Senin (28/8/20233) sekira pukul 03.52 WIB
Aksi pria yang diperkirakan berusia sekitar 30-an tersebut terekam kamera CCTV dan langsung viral di sejumlah media sosial hingga menuai respon beragam dari netizen.
Warga yang memergoki langsung mengamankan dan membawanya ke Mapolsek Bulakamba.
Kapolsek Bulakamba Iptu Ibnu Setiyadi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan terjadinya aksi penangkapan seorang pria tak dikenal pada Senin pagi menjelang subuh.
Aksi penangkapan dilakukan sejumlah warga Desa Pakijangan saat memergoki pria tak dikenal masih dalam teras rumah warga. Padahal, kondisi gerbang pintu rumah tersebut masih dalam kondisi terkunci.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Sebab, selain tidak laporan dari korban barang bukti yang disita hanya satu buah brah (bh) perempuan," terang Ibnu.
Dengan kerugian materiil sangat kecil, lanjut Ibnu, kurang dari Rp 2,5 juta. Termasuk, keterangan dari pihak keluarga pria yang diamankan memang punya riwayat ODGJ.
Sehingga, penanganan perkara tersebut tidak bisa diproses hukum lebih lanjut. Bahkan, terduga pria yang diamankan tersebut dalam kondisi sehat dan sudah dijemput pihak keluarga beserta sepeda motor yang dikendarai.
Terpisah, Kepala Desa Pakijangan Adi Safrudin menuturkan, berdasarkan informasi yang disampaikan warga RT 2/1 memang mengamankan seorang pria berusia 30-an. Indikasinya, pria tak dikenal itu warga Desa Luwunggede yang masuk kategori ODGJ.
Sebelum melancarkan aksinya.pelaku memanjat pagar tembok warga bernama Sudrajat, 57. Pria tak dikenal tersebut, mengendarai sepeda motor dan terparkir tepat di samping rumah warga.
"Karena kebetulan aksinya (memanjat pagar-red) kepergok warga, dan posisinya dalam teras. Akhirnya warga berinisiatif menyerahkan pria itu ke Mapolsek. Ternyata, ada riwayat ODGJ dan barang bukti hanya bra perempuan sehingga proses hukum tidak bisa berlanjut," pungkasnya