Tak hanya itu, jumlah anak tidak sekolah (ATS) usia 15 tahun yang menjadi sasaran survey BPS menambah daftar panjang deretan angka pengangguran.
"Anak-anak tidak sekolah di Brebes juga jumlahnya tinggi. Mereka yang usianya 15 tahun dihitung sebagai pengangguran oleh BPS, karena mereka tidak sekolah dan juga tidak bekerja. Padahal usia untuk bisa kerja itu 18 tahun," kata Warsito.
Baca Juga: KPU Brebes Umumkan 14 Bacaleg yang Tercantum Dalam DCS Mengundurkan Diri
Warsito menambahkan, untuk mengurangi angka pengangguran di Brebes pihaknya sudah mendatangi sekolah-sekolah tingkat SMA dan SMK untuk penyaluran tenaga kerja di pabrik-pabrik di Brebes setelah mereka lulus.
Selain itu, bagi lulusan sebelumya SMA/SMK yang saat ini jadi pengangguran akan diberi pelatihan kewirausahaan mandiri.
"Di Brebes juga krisis ketenagakerjaan. Mencari tenaga kerja di Brebes susah. Kebanyakan yang menganggur laki-laki karena kebutuhan tenaga kerja perempuan. Kami menargetkan angka pengangguran tahun depan bisa turun 0,5 persen," pungkas Warsito.