Vimanews.id-Penyelenggara Pemilu yaitu Komisioner KPU dan Bawaslu Brebes dilaporkan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP-RI) di Jakarta Selasa (4/6/2024).
Komisioner KPU dan Bawaslu itu dilaporkan tiga orang aktivis Peduli Pemilu Bersih Brebes yakni Muamar Riza Pahlevi, Yunus Awaludin Zaman dan Karno Roso didampingi Agus Wjonarko, SH dari YLBH Garuda Kencana Indonesi Cabang Tegal
Para penyelenggara pemilu di Brebes itu diduga melakukan tindakan melawan hukum, seperti pembagian uang, hingga dugaan penggelembungan suara caleg tertentu.
Baca Juga: Bea Cukai Kota Tegal Musnahkan Jutaan Batang Rokok Ilegal , Segini Jumlah Potensi Kerugian Negara
Langkah yang dilakukan para penyelenggara pemilu di Brebes tersebut dilakukan dengan cara terstruktur, sistematis dan massif.
Terstruktur karena menggerakan penyelenggara dari KPU hingga PPK untuk melakukan penggelembungan suara pada Pemilu 14 Februari 2024 lalu.
Penggelembungan suara atas pesanan oknum peserta pemilu itu diduga mengandung suap yang nilainya cukup fantastis.
Baca Juga: Pakai Blengong yang Bernama Ki Adem dan Nyi Ayem, KPU Kabupaten Brebes Luncurkan Maskot Pilkada 2024
Para teradu diduga menerima uang mencapai miliaran rupiah.
Uang itu sebagian dibagikan ke PPK dan Pawascam untuk memuluskan rencana penggelembungan suara.
"Sebagian perubahan angka saat rekapitulasi di kecamatan sempat dilakukan. Namun sebagian tidak dilaksanakan karena PPK yang menerima uang ketakutan dan memilih mengembalikannya," ujar Riza yang juga mantan Ketua KPU Kabupaten Brebes periode 2013-2023.
Laporan diterima petugas DKPP RI Bagas. Dalam laporan disertakan bukti-bukti dokumen sebanyak 25 alat bukti, termasuk melampirkan 12 pernyataan saksi yg siap dihadirkan.