Vimanews.id-Anggota Komisi X DPR RI, Dr. H. Agung Widyantoro, SH, M.Si,menggandeng Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemdiktisaintek RI) menggelar sebuah workshop.
Workshop yang mengangkat tema Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Perguruan Tinggi dengan keynote speaker Agung Widyantoro berlangsung di Ruang Pertemuan Limasan Teras Padi, Paguyangan, Brebes, pada Sabtu (1/11/2025).
Di hadapan peserta workshop, Politisi Partai Golkar Agung Widyantoro menegaskan pentingnya menciptakan kampus yang aman, beradab, dan bebas dari kekerasan.
Ia menyoroti tiga “dosa besar” dunia pendidikan tinggi yang menurutnya harus segera diberantas: intoleransi, kekerasan seksual, dan perundungan (bullying).
“Tiga persoalan itu seperti penyakit sosial yang bisa menggerogoti nilai luhur perguruan tinggi,” tegas Agung Widyantoro.
Kampus, katanya, seharusnya menjadi tempat ilmu berkembang sekaligus ruang pembentukan karakter dengan nilai kemanusiaan dan kebinekaan.
Baca Juga: Megawati Nilai Kereta Cepat Whoosh Tak Sentuh Rakyat, Dorong Pembangunan untuk Petani dan Pendidikan
Agung Widyantoro menjelaskan lebih rinci satu per satu. Intoleransi, ujarnya, sering muncul dalam bentuk perilaku yang menolak perbedaan, baik keyakinan, suku, maupun pandangan.
Menurutnya praktik seperti pengucilan terhadap mahasiswa atau dosen karena berbeda pandangan adalah pengkhianatan terhadap semangat kebinekaan.
“Perbedaan bukan ancaman, melainkan kekuatan. Kampus harus menjadi rumah bagi semua,” tandasnya.
Baca Juga: Kota Tegal Toreh Nilai i-Bangga Tertinggi di Jateng, Warga Dikenal Bahagia dan Mandiri
Menyinggung kekerasan seksual, Agung menekankan bahwa pelanggaran ini tak selalu berbentuk fisik. Ucapan, tatapan, atau pesan bernuansa seksual tanpa persetujuan juga merupakan bentuk kekerasan.