"Semua ibu-ibu yang hadir mengenakan baju adat kebaya," kata Yusqon.
Jadi, menurut Yusqon peringatan ini juga sekaligus mengangkat budaya Jawa yakni baju kebaya, seperti seorang RA Kartini, menjadi sosok ibu sekaligus pejuang.
"Mereka para pengasong juga pejuang bagi keluarganya," ungkap Yusqon.
Dalam kesempatan itu, mereka yang menjadi juara, akan mendapatkan bingkisan dari TBM-PKBM Sakila Kerti.
Sementara Kepala Terminal Tipe A Tegal M Rendradi mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan TBM-PKBM Sakila Kerti.
Hal tersebut menjadi nilai tambah dengan adanya kegiatan edukasi yang ada di komplek terminal.
Sebab, di terminal lain belum ada wadah atau pojok edukasi seperti TBM-PKBM Sakila Kerti.
Bahkan kehadirannya mampu memberikan manfaat bagi warga terminal.
"Mereka para pengasong yang sebelumnya tidak bisa membaca dan mengaji, kini mereka sudah lancar membaca dan mengaji bersama pembimbing yang ada di Sakila Kerti,"kata Rendradi.
Baca Juga: Pj Gubernur Jakarta Soroti Tanggul yang Belum Rampung! Ini Daftar 13 Wilayah Terdampak
Rendra berharap, kehadiran Sakila Kerti dan kegiatan yang dilaksanakan akan memotivasi terminal lain, untuk bisa memberikan manfaat lebih kepada masyarakat.
Acara tersebut dihadiri pula Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal, penyair Diah Setyawati sertaa seorang akademisi Erni Unggul Sedya Utami.
Pada kesempatan terasbut juga diberikan pula buku karya Kang Maman kepada para tamu undangan.***
Artikel Terkait
Peringati Bulan Bahasa 2023, TBM Sakila Kerti Kota Tegal Lakukan Ini
Angkat Tema Mutiara Berkah, Sakila Kerti di Tegal Bersama DPP Katalia Gelar Kegiatan Ini
Seperti Ini Kemeriahan Acara Pelepasan Akhir Tahun Ajaran 2024 Pendididikan Non Formal PKBM Sakila Kerti
PKBM Sakila Kerti Bersama Dengan Lapas Kelas II B Tegal Akan Lakukan Ini
Kolaborasi Apik Lapas Kelas II B Tegal dan Sakila Kerti, Warga Binaan Gembira Bisa Sekolah