Untuk Pasar Sumur Panggang sudah dimulai Maret 2021 dan Pasar Kraton, Pasar Krandon, Pasar Martoloyo dimulai pada Desember 2023.
Rudy menambahkan saat ini di Pasar Pagi yang menggunakan e retribusi adalah pedagang kios dan konter sejumlah 327.
Sedangkan pedagang los dan pedagang tebokan belum menggunakan eretribusi.
“Nanti mekanismenya teman-teman pedagang sudah menyiapkan, dibelikan kartu sama Bank Jateng tinggal mengisi top up saldo. Nanti temen-temen jupung (juru pungut) tinggal keliling, tinggal di cek, maju sret, praktis langsung,” ujar Rudy Herstyawan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwI Bank Indonesia) Tegal Bimala pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa pihaknya mendukung dan mendorong Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah P2DD.
Dalam hal ini penggunaan e-retribusi di Pasar Pagi Kota Tegal.
Baca Juga: Komdigi Ungkap Fakta Soal Internet Murah Rp100 Ribu untuk 100 Mbps yang akan Segera Terwujud
Menurutnya dengan digitalisasi pemasukan retribusi tercatat, masuk pendapatan asli daerah, ini akan menunjukan transparansi dan akuntabilitas lebih terjaga.***
Artikel Terkait
Seperti Ini Cara PWI Kota Tegal Peringati Hari Pers Nasional 2025 dan HUT Ke 79 Persatuan Wartawan Indonesia
Bhabinkamtibmas di Kota Tegal Lakukan Monitoring dan Cek Ketersediaan Gas Elpiji di wilayah Binaan
Jelang Khaul Mbah Panggung Kota Tegal, Anggota Polsek Tegal Timur Lakukan Kegiatan Bakti Sosial Ini
Peringatan Cap Go Meh Di Kota Tegal Ditandai Dengan Kirab dari Klenteng Tek Hay Kiong
Dapat Kado Ulang Tahun Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Tegal Barat Kota Tegal, Begini Cerita Abdul Aziz