VIMANEWS.ID-TEGAL-Semangat Gotong Royong Sekabehane Cegah Stunting (Sego Seceting) yang digalakkan Kelurahan Tegalsari menunjukkan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
Pada Sego Seceting tahap ke-4 ini Kelurahan Tegalsari mendapatkan bantuan CSR PT Pelindo Tegal sebesar Rp 25 juta.
Berdasarkan data Puskesmas setempat ada sebanyak 65 warga beresiko stunting yang melalui program Sego Seceting di September ini turun menjadi 43 warga.
Baca Juga: Peringatan Hari Rabies Sedunia, DKPPP Kota Tegal Akan Berikan Vaksin Rabies Gratis
General Manager Pelindo Cabang Tegal, Tri Sugiyatno mengatakan Pelindo turut tergerak membantu melalui CSR penanganan dan penurunan stunting di Kelurahan Tegalsari, dengan memberikan bantuan sebesar Rp 25 juta untuk satu bulan.
"Harapannya dengan bantuan tersebut bisa mempercepat menurunkan angka stunting di Kota Tegal khususnya di Kelurahan Tegalsari," kata Tri.
Sebab,lanjutnya tugas tersebut tidak hanya menjadi tugas Pemerintah dan pihak kelurahan saja, melainkan semua elemen masyarakat bisa turut membantu.
Baca Juga: Dampak Musim Kemarau, Harga Sayuran di Kota Tegal Mulai Merangkak Naik
Lurah Tegalsari Kota Tegal Sulung Pramedis mengatakan, soft launching 'Sego Seceting' kini sudah ditahap ke-4, untuk selanjutnya sebagai puncaknya yaitu tahap ke-5 akan segera dilaunching.
Menurut Sulung, dari data yang ada di Puskesmas setempat menunjukkan adanya penurunan signifikan. 65 anak yang tercatat diawal tahun 2023 menjadi 43 anak.
"Pihaknya juga tak henti-hentinya memberikan edukasi, kepada warga, agar memberikan perhatian kepada anak-anaknya maupun balitanya dengan memberikan asupan makanan bergizi," ujar Sulung.
Baca Juga: Harga Beras Mahal, Bulog Mulai Salurkan Bantuan Beras Badan Pangan Nasional Di Kota Tegal
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP2PA) Kota Tegal Moh Afin mengatakan penanganan stunting tidak hanya menjadi tugas pemerintah saja.
"Tetapi ada lima unsur diantaranya Pemerintah Daerah, masyarakat atau komunitas, dunia usaha, media dan kalangan aktivis," kata Afin.