"Utamanya kesehatan. Pas aku hamil pas anak lahir kurang sehat. Kaki tulangnya juga lemes gak kebanyakan anak umumnya. Pas tower ini nyala kebetulan sedang hamil. Kondisi anak (tulang) agak beda. Rumahku di bawahnya (tower) persis," kata Kustanti.
Kustanti mengatakan, tidak ada sosialisasi baik dari pihak tower dan pemilik tanah termasuk pihak kelurahan setempat dalam perpanjangan izin tower yang seharusnya sudah habis Juli 2023 lalu.
"Paling tidak kan harusnya satu RT diundang sosialisasi jauh-jauh hari. Tapi ternyata sudah diperpanjang sama pemilik tanah, ya wis lah tapi kami minta hak kompensasi," jelas Kustanti.