kota-tegal

Abdul Fikri Faqih: Pemerintahan Baru Fokuskan Pembangunan Pada Penguatan Pendidikan dan SDM Songsong Indonesia Emas 2045

Senin, 21 Oktober 2024 | 22:29 WIB
Abdul Fikri Faqih saat menghadiri pelantikan Presiden RI dan Wakil Presiden (Dok/Vimanews.id)

“Pendidikan di Era V.U.C.A, kita memiliki tantangan, yakni _votality_ (perubahan cepat tak terduga), _uncertainty_ (ketidakpastian), _complexity_ (kerumitan/keruwetan), dan _ambiguity_ (kebimbangan),”jelasnya.

Atas kondisi V.U.C.A. itu, Fikri mengingatkan perlu langkah sistematis bagi guru dan stakeholder pendidikan dengan melakukan pendekatan _vision_ (visi yang jelas), _understanding_ (pemahaman yang baik), _clarity_ (tercipta kejelasan/tidak reaktif), dan _agility_ (Keluwesan/Kearifan.

Pada sisi yang lebih tinggi, imbuh Fikri, perlu campur tangan Pemerintah dengan lebih baik lagi di Pemerintahan baru yang dikomandani oleh Prabowo-Gibran ini. 

Baca Juga: Jalur Rempah di Indonesia Sebagai Warisan Budaya! Begini Kata Anggota DPR RI Abdul Fikri Faqih

Salah satunya adalah memastikan anggaran pendidikan adalah 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN).

Fikri lantas menjabarkan anggaran pendidikan tahun 2024 dari total Rp 665, 02 triliun, yang untuk Kemendikbudristek sebesar Rp 88,99 triliun, kemudian sisanya dibagi dengan berbagai sektor, termasuk Kemenag, transfer ke daerah

Apalagi kabarnya, ujarnya lagi, Kemendikbudristek akan dipecah menjadi tiga, yakni Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi dan Kementerian Kebudayaan.

Baca Juga: Puluhan Petani Klampok Brebes Protes ke Balai Desa Akibat Saluran Irigasi Tertimbun Material Proyek

Dengan kondisi, Fikri menilai terkait kebijakan anggaran sektor pendidikan tentu harus lebih detail lagi, misalnya terkait riset pendidikan dan juga pengabdian masyarakat di bidang pendidikan ditingkatkan lagi.

“Anggaran pendidikan di tiga Kementerian yang mengampu pendidikan dipastikan mencukupi dan meringankan beban peserta didik. Sehingga anggaran yang tidak relevan dengan pendidikan selayaknya tidak diambil dari alokasi anggaran pendidikan yang 20 persen dari APBN itu,”pungkasnya.***

Halaman:

Tags

Terkini