Menurutnya, ini adalah sinyal bahwa kita harus lebih tangguh dalam menjaga pasokan, lebih cerdas dalam membaca pola konsumsi, dan lebih cepat dalam merespons dinamika pasar.
Mba Iin menyampaikan ada tiga isu besar yang harus dituntaskan Bersama yakni ketergantungan pasokan Kota Tegal rentan terhadap gangguan distribusi, maka, kerja sama antar daerah bukan lagi pilihan, tapi keharusan.
Kemudian pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat UMKM kita masih menghadapi tantangan produktivitas, akses teknologi, dan pembiayaan. kita harus pastikan mereka naik kelas, punya Nomor Induk Berusaha (NIB), dan mampu bersaing.
Selanjutnya pemanfaatan sistem informasi harga. transparansi harga adalah fondasi stabilitas. sistem informasi yang tersedia harus dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku usaha dan masyarakat.
Mba Iin menekankan bahwa Inflasi bukan sekadar angka di laporan statistik. ia adalah cerminan kesejahteraan masyarakat. maka, saya mengajak seluruh jajaran TPID untuk bekerja lebih kolaboratif, lebih inovatif, dan lebih responsif.
Dia mengajak untuk terus bersama-sama menjaga stabilitas harga, perkuat ekonomi lokal, dan pastikan Kota Tegal menjadi contoh nasional dalam pengendalian inflasi berbasis kolaborasi dan pemberdayaan.
“Mari kita jaga stabilitas harga, perkuat ekonomi lokal, dan pastikan Kota Tegal menjadi contoh nasional dalam pengendalian inflasi berbasis kolaborasi dan pemberdayaan,” ujar Tazkiyatul Muthmainnah.***