Beda dengan Film Lain, Film Keluarga Super Irit Bernuansa Komedi Bakal Kocok Perut Penonton

Vimanews.id-Industri perfilman Indonesia biasanya akan menghadirkan film-film bernuansa horor. Namun film yang satu ini berbeda dengan layar lebar lainnya.

Berjudul Keluarga Super Irit bernuansa komedi yang sudah pasti akan mengocok perut para penontonnya. Film keluarga terbaru yang penuh pesan moral, humor, dan kehangatan.

Film garapan Falcon Ficture ini dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 12 Juni 2025 ini.

Baca Juga: Baru 10 Persen, Begini Kata Menteri LH Tentang Pengelaolaan Sampah di Berbagai Wilayah di Indonesia

Dikutip dari channel Youtube SinopsisSinema,Minggu (22/6/2025) Keluarga Super Irirt disutradarai oleh Daniel Rifky, yang diadaptasi dari komik Korea Selatan berjudul Saving Family karya Yim Changho.

Namun, alur cerita dan karakter dalam film ini telah disesuaikan dengan budaya serta realita kehidupan masyarakat Indonesia. Sehingga menjadikannya lebih dekat dan relatable dengan penonton tanah air.

Kisahnya berpusat pada keluarga suka harta yang terdiri dari ayah Toni yang diperankan oleh Dwi Sasono, Ibu Linda yang diperankan oleh Widi Mulia serta ketiga anak mereka Seli yang diperankan oleh Widuri Putri Sasono, Billy yang diperankan oleh Dru Prawiro Sasono, dan Kenny yang diperankan oleh Den Bagus Satrio Sasono.

Baca Juga: Jelang Hari Bhayangkara ke 79, Polres Tegal Kota Hadirkan Pelayanan Publik dan Kesehatan di CFD

Masalah dimulai ketika Toni kehilangan pekerjaannya. Kondisi keuangan keluarga pun menurun drastis. Mereka pun memutuskan menjalani gaya hidup super hemat demi bertahan hidup.

Mereka menetapkan aturan ketat di rumah. Seperti, hanya 1 liter air per orang untuk mandi, menumpang Wi-Fi tetangga, membawa timbangan sendiri saat belanja.

Namun badai belum terlalu. Tony harus menerima kenyataan pahit berupa pemotongan gaji besar-besaran dari pekerjaan barunya. Keluarga akhirnya harus meninggalkan rumah kontrakan mereka dan tinggal di bedeng bekas kandang burung yang berada di atas sebuah ruko.

Meski hidup penuh keterbatasan dan sempit, keluarga ini tetap berusaha saling mendukung. Namun tekanan ekonomi dan konflik batin perlahan mulai menguji keharmonisan keluarga mereka.