Saat itu kawasan Manggarai masih sepi, atau tidak banyak penduduk.
Sebab, kala itu orang-orang Sunda dan Jawa yang sedianya tinggal memilih menghindar.
Mereka kebanyakan pergi ke selatan Jakarta yaitu ke Jatinegara.
Dari situlah Pieterzoon Coenstraat menugaskan bawahannya untuk mendatangkan tawanan perang dari berbagai daerah.
Mulai dari Manggarai (NTT), Bali, Bugis, Arakan, Makassar, Bima, Benggala, Malabar, dan Kepulauan Koromandel (India).
Mereka yang dianggap budak dipekerjakan pada berbagai proyek, seperti pembuatan benteng, jalan.
Kemudian pembuatan loji maupun rumah-rumah pejabat Hindia Belanda.
Terkadang dari mereka juga ada yang diperjualbelikan.
Hingga perdagangan budak di Batavia berkembang pesat.
Tidak hanya budak laki-laki saja yang dipekerjakan secara kasar.
Budak perempuan pun sengaja didatangkan untuk memenuhi permintaan kaum laki-laki kolonial hidung belang.