Di tempat tersebut, pelayan harus menyajikan kopi sambil duduk di pangkuan pelanggan pria. Tekanan ekonomi dan tuntutan hidup membuat Sartika terpaksa bertahan.
Di sisi lain, anaknya, Bayu yang diperankan oleh Shakeel Aisy, tumbuh menjadi bocah kecil yang penuh kasih sayang. Ia kerap berkata ingin bekerja agar ibunya tak perlu lelah lagi.
Namun, kerasnya kehidupan di Pantai Utara (Pantura) Jawa terus menguji Sartika.
Baca Juga: Paula Verhoeven Bagikan Momen Terbaru Bersama Kedua Anaknya, Rayakan Idul Fitri
Para sopir truk yang singgah di kedai sering memperlakukan wanita sebagai hiburan semata, membuat Sartika semakin resah dan terombang-ambing dalam ketidakpastian.
Hingga suatu hari, Sartika bertemu dengan Hadi yang diperankan oleh Fedi Nuril, seorang sopir truk distributor ikan.
Dia merupakan pria kesepian yang memiliki sifat kebapakan dan sangat menginginkan punya anak, serta bercita-cita bermanfaat bagi orang lain.
Seiring waktu, hubungan Sartika dan Hadi berkembang, menumbuhkan benih-benih cinta di hati Sartika.
Film Pangku juga dibintangi oleh Devano Danendra sebagai Gilang, seorang pemuda yang berjuang di tengah kerasnya kehidupan, berusaha bertahan dan tetap memberi makna bagi dunia di sekitarnya.
Dalam aksara Jawa, Pangku bisa berarti bertahan hidup pangku, memangku bukan sekadar memberikan perlindungan atau kehidupan, tapi bisa juga mematikan kebebasan seseorang dalam berpikir dan bertindak.
Baca Juga: Ingin Puasa 6 Hari Syawal Tapi Masih Punya Hutang Puasa Ramadan? Begini Penjelasannya
Makna inilah yang tercermin dalam setiap karakter di film ini tentang bagaimana mereka bertahan, mencari kebebasan, dan menemukan arti sejati dari kehidupan.***