Di sinilah Gimin memulai ritual paling nekad dalam hidupnya, menikahi jasad tersebut. Kawin gaib dan konsekuensinya menikahi mayat Nyi Suti.
Hasilnya memang instan. Gimin mendadak kaya raya. Tapi bersama kekayaan itu datang pula mimpi buruk.
Teror demi teror menghantui Gimin dan orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Begini Analisis Kriminolog Forensik Soal Tanda-Tanda Tak Wajar di Balik Kematian Arya Daru
Rumahnya berubah jadi tempat angker. Orang-orang yang dulu merendahkannya satu persatu mengalami kejadian tak masuk akal.
Semuanya kembali ke satu titik pernikahan gaib yang mengguncang keseimbangan antara dunia hidup dan mati.
Yang membuat film ini menarik bukan sekedar plot horornya, melainkan klaim bahwa cerita ini diangkat dari kisah nyata.
Baca Juga: Viral! Guru Madrasah Dituntut Rp 25 Juta Akibat Tampar Murid, Nitizen Ajak Lakukan Ini
Di beberapa desa Jawa Tengah, legenda soal kawin tuyul, pocong nikah, atau pembalasan dukun memang masih melekat.
Penulis skenario memadukan mitos lokal dengan logika sinema modern. Kabarnya produksi film ini melibatkan penelusuran ke makam-makam keramat dan wawancara dengan paranormal.
Beberapa kru mengaku mengalami gangguan mistis selama syuting.
Akan tetapi sutradara Agus Hamawardi menyebut hal itu sebagai bonus spiritual dari film yang memang menyentuh batas-batas antara realitas dan metafisika.
Film Rabi Jiwo: Menikahi Mayat bukan hanya film horor.
Film ini adalah cermin dari sisi tergelap manusia yang rela menggadaikan nyawa demi cinta dan harga diri.