Kolaborasi PENTAHELIX atasi Daerah Kumuh Sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang

Photo Author
- Minggu, 3 September 2023 | 14:57 WIB
Kolaborasi PENTAHELIX atasi Daerah Kumuh Sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang
Kolaborasi PENTAHELIX atasi Daerah Kumuh Sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang

VIMANEWS.ID - BATANG, Pemerintah telah menciptakan kawasan industri untuk menampung berbagai bisnis. Peraturan Pemerintah Nomor 142 Tahun 2015 tentang Kawasan Industri menguraikan kebijakan pemerintah.

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), merupakan bagian dari proyek.

Proyek KITB, yang terletak di Kabupaten Batang, dimulai oleh Pemerintah Pusat untuk memanfaatkan momentum untuk menangkap peluang investasi asing. Saat ini, pembangunan KITB terus dipercepat dengan tujuan selesai sepenuhnya pada tahun 2024.

Pembangunan KITB ini pasti akan meningkatkan peluang investasi di Kabupaten Batang. Ini adalah salah satu harapan baru untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin, Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Bapelitbang) Batang mengimbau semua pihak untuk bekerja sama secara efektif. Ini termasuk mematuhi dan menerapkan perencanaan kawasan yang sudah dibuat.

Pada Focus Discussion (FGD) yang diadakan di aula Kecamatan Gringsing pada Kamis (31/8/2023) lalu, Kepala Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bapelitbang Batang Sudarno menyampaikan perspektif ini dalam rangka pelaksanaan Rancangan Aksi Perubahan Kinerja Organisasi untuk Pelatihan Kepemimpinan Administrasi (PKA) dengan judul "Membangun Kolaborasi Pentahelix Untuk Mengatasi Daerah Kumuh Sekitar Kawasan Industri Terpadu (KIT) di Kabupaten Batang."

Saat ditemui di Kantor Bapelitbang Batang, Kabupaten Batang, pada hari Sabtu (2/9/2023), dia mengatakan, "Fokus Bapelitbang yang harus segera diantisipasi adalah timbulnya kawasan kumuh disepanjang jalan di Desa Plelen, Desa Sawangan, Desa Ketanggan, dan Desa Kedawung. Di desa-desa tersebut, dikhawatirkan akan tumbuh pelaku usaha kecil yang tanpa perencanaan dan menyimpang dari tata ruang."

Berdirinya warung-warung dan bangunan milik komunitas sekitar akan menciptakan suasana kumuh. Di lapangan Desa Sawangan, di mana sudah berdiri warung-warung makan ala kadarnya, Sudarno mengambil contoh. Warung-warung berlanjut dari satu warung ke warung lain, dan sekarang sudah banyak sekali sehingga mengganggu kerapian.

Menurutnya, "Jika ini tidak diantisipasi segera, mungkin akan menimbulkan masalah baru karena tidak mungkin menggusur begitu saja."

Nama "kolaborasi pentahelix" diberikan karena upaya mengatasi daerah kumuh dapat dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, komunitas, bisnis, akademisi, dan media. Semua pihak ini berkomitmen untuk mencapai tujuan jangka pendek untuk menyelesaikan masalah ini.

Menurutnya, Rancangan Peraturan Bupati tentang Pemanfaatan Wilayah Sekitar KITB akan dibuat dalam waktu enam bulan ke depan sebagai tujuan jangka menengah. Tujuannya adalah untuk memastikan sinergitas antara KIT Batang dan Kawasan Penyangga atau sekitarnya melalui pola kerjasama antarkawasan. Ini akan menjadi tujuan jangka panjang untuk mencegah disparitas atau kesenjangan wilayah.

Sementara itu, Camat Gringsing Adhi Bhaskoro menyatakan bahwa pemerintah dan masyarakat Kecamatan Gringsing mendukung adanya KIT Batang dan kemajuan desa-desa penyangga.

Dia menambahkan, "Untuk mencegah daerah kumuh muncul, perlu ketegasan dan keterlibatan semua pihak. Pemerintahan desa harus berpartisipasi untuk memajukan warganya sehingga semua bisa ikut menikmati keberadaan KIT Batang dengan tetap memperhatikan lingkungan."

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zamghoni

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X