VIMANEWS-MALANG-Kobaran api yang terus berusaha menguasai kawasan wisata Gunung Bromo membuat pemerintah setempat menutup total sejumlah akses terdampak.
Pasalnya si jago merah yang terus meluluh lantahkan kawasan wisata Gunung Bromo berusaha merambah ke berbagai tempat itu, mengepulkan asap yang mengganggu pandangan.
Pengumuman resmi terkait meluasnya kebakaran Kawasan Wisata Gunung Bromo dituangkan dalam surat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada 10 september 2023. Dalam pengumuman resmi itu berisi berikut ini,
1.Akses menuju dan/atau melintas melalui Taman Nasional DITUTUP SECARA TOTAL. Penutupan diberlakukan sejak Minggu tanggal 10 Septemnber 2023 mulai pukul 19.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum bisa ditentukan.
2.Penutupan akses diberlakukan untuk seluruh pintu masuk, yaitu Coban Trisula Kabupaten Malang, Wonokitri Kabupaten Pasuruan, Cemorolawang Kabupaten Probolinggo, dan Sendur Kabupaten Lumajang. Akses hanya dibuka untuk masyarakat Desa Ranupani, Kabupaten Lumajang dan masyarakat Desa Ngadas, Kabupaten Malang. Bagi masyarakat yang akan melintasi jalur Malang-Lumajang-Malang melalui Poncokusumo dan Senduro dihimbau untuk mencari jalur alternatif lain.
3.Menghimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata untuk menjaga Kawasan TN BTS dari kebakaran hutan dengan tidak menyalakan apl dan sejenisnya antara lain petasan, kembang api, dan flare demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama serta melaporkan kepada petugas jika menemukan titik api di dalam Kawasan TN BTS.
Kobaran api yang menguasai lebih dari 50 hektar lahan di kawasan Gunung Bromo ini, berawal dari kecerobohan dalam kegiatan foto prewedding bukit Teletubbies yang dilakukan oleh pasangan calon pengantin asal Palembang dan polisi telah menetapkan satu tersangka Andrie Wibowo Eka Wardhana. Atas peristiwa kebakaran dalam tragedi flare, polres Probolinggo juga melakukan pengembangan penyelidikan dengan memeriksa kedua pasangan calon pengantin Hendra Purnama dan Pratiwi Mandala Putri.***