publik

Pejuang Hamas Membuktikan Lemahnya Pertahanan Israel, Jangan Ragukan Pasukan Gaza Untuk Kemerdekaan Palestina

Kamis, 12 Oktober 2023 | 15:38 WIB
Pejuang Hamas saat menyerang Israel dengan paralayang Pasukan Gaza Palestina (Tangkapan layar Video TikTok @rofie.muhammad)

Ia mengajak masyarakat Indonesia jangan silau melihat pemberitaan tentara Israel yang dikabarkan memiliki sejuta kehebatan.

Baca Juga: Gejolak Perang Pejuang Gaza Vs Tentara Israel, Ustadz Adi Hidayat Ucap 75 Tahun Israel Melanggar UUD 1945

Pasukan Gaza pada sabtu 7 Oktober 2023 membuktikan kenyataan betapa rapuhnya pertahanan Israel.

"Pertahanan Israel itu tidak jauh dari rumah atau sarang laba-laba," jelas Husein dalam videonya.

Husein menyayangkan penilaian netizen yang salah atas anggapan mereka kepada pejuang Hamas.

Pertahanan pejuang Hamas yang telah diketahui keberadaannya oleh pihak musuh sekalipun tidak bisa ditembus oleh pesawat intai tercanggih milik Israel.

Tidak hanya itu saja senjata terhebat milik Israel sekalipun tidak bisa menghancurkan pertahanan Hamas yang berada di dalam tanah kedalaman 30 meter.

Husein meminta agar dunia tidak menganggap remeh pasukan Hamas, mereka yang berjuang untuk Gaza adalah orang-orang yang memilki tingkat kecerdasan yang tinggi.

Sedangkan orang-orang Yahudi dalam hal ini Israel mereka memiliki daya pikir yang lemah.

Kemunculan paralayang dari pasukan Gaza bagi Husein adalah hal istimewa dan diluar dugaan banyak pihak, Pejuang Hamas telah berhasil menciptakan paralayang sendiri.

Husein menjelaskan secara detail bagaimana Hamas bisa dengan mudah meluncurkan ribuan roket ke pertahanan Israel, karena lemahnya pertahanan lawan serta lumpuhnya alarm keamanan Israel.

Husein berharap penjelasaannya melalui video yang diunggahnya langsung dari jalur Gaza dapat membuka mata dunia betapa hebat dan tangguhnya para pejuang Hamas di Palestina.

Kecerdasan dan mental yang teruji sejak puluhan tahun terjajah menjadikan pasukan Hamas di jalur Gaza terus mengembangkan pemikirannya untuk memerdekakan Palestina dari jajahan Israel.

Badai Al Aqsa begitulah pejuang Hamas menyebutnya ini terjadi sejak tahun 2008 dan kembali terjadi pada 2012 serta terjadi kembali pada 2014 yang juga terulang di tahun 2021 ini belum seberapa dahsyatnya dibandingkan dengan tahun 2023 atas kerusakan di Gaza.***

Halaman:

Tags

Terkini