Vimanews.id-Salah satu santri Syaikhuna Mbah kholil itu bertugas melayani Kyai Bangkalan tersebut.
Santri bertubuh krempeng itu memiliki tugas mengurus kitab-kitab guru besarnya Kyai Bangkalan yakni Mbah Kholil.
Santri dari Kyai Bangkalan Syaikhuna Mbah Kholil tersebut memiliki kebiasaan mengalah dalam setiap tantangan yang diberikan.
Baca Juga: Unik Santri di Tegal Lomba Makan Sate Bawang Madu
Cerita kocak ini dimulai saat Khodam nama santri mba Kholil itu membereskan dan membersihkan kitab milik sang kyai.
Salah satu kitab ia buka dan berisi sebuah doa yang kemudian Khodam hapalkan.
Keterangan doa yang dimaksudkan adalah berjudul doa "Akeket" bertuliskan arab.
Makna Akeket dalam bahasa Madura bermakna berkelahi.
Doa ini rupanya yang Khodam cari selama ini untuk bisa mengalahkan lawan.
"Wah, ini doa kesukaan saya," bisiknya dalam hati.
Tidak perlu waktu lama Khodam menghapalkan doa "Akeket" yang dimaksudkan.
Doa tersebut diketahui sangat pendek kalimatnya.
Suatu hari Khodam terlibat perselisihan dengan santri lainnya yang menjadi ketua pengurus pondok pesantren Bangkalan.