Ini bukan cuma satu hal buruk yang terjadi di Belanda, di Eropa negara mereka juga harus kalah dengan kekaisaran Perancis dan membuat mereka harus tunduk pada kepemimpinan Napoleon Bonaparte di tahun 1806.
Pada saat tersebut nusantara yang sudah dikenal sebagai Hindia Belanda menjadi koloni proxy dari Prancis bahkan untuk mematangkan kukunya di Hindia Belanda, pihak kerajaan Perancis mengirim Jenderal mereka Marsekal Willen dan Daus untuk menjadi Gubernur.
Baca Juga: Ada 28 Pabrik, Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Brebes Capai 8,98 Persen
Tugasnya untuk memperkuat Hindia Belanda agar tidak jatuh di Inggris yang sudah mulai masuk ke Asia Tenggara.
Pada waktu tersebut, kehadiran Marsekal Daendels ini ternyata tidak efektif, kekuasaan Perancis hanya bertahan 5 tahun dari tahun 1806 ke tahun 1811, karena pihak Perancis menyatakan kekalahannya pada Inggris.
Saat berhasil menduduki Indonesia, Inggris sebenarnya banyak melakukan perubahan.
Baca Juga: Intip Harta Kekayaan Anwar Usman yang Diberhentikan dari Ketua MK
Thomas Stamford Raffles yang menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Inggris adalah perwakilan Kerajaan Inggris di nusantara kala itu. Ia menjabat 5 tahun dari tahun 1811 hingga 1816.
Dalam masa jabatannya itu, Raffles berusaha menghapuskan monopoli perdagangan dan perbudakan.
Ironisnya Raffles sendiri punya 8 budak di rumah peristirahatannya di Bogor dan mengirim budaknya ke Banjarmasin untuk membuat administrasi di pulau besar seperti Jawa.
Baca Juga: Desa Ini Diyakini Sebagai Gerbang Kota Saranjana, Berikut Sejarah Suku Sulawesi Di Pulau Laut
Raffles bahkan membuat pola baru dengan membagi Jawa menjadi 16 daerah atau lebih dikenal dengan kepresidenan.
Namun sayangnya pandangan dan strategi Raffles ini dianggap sangat mahal, karenanya ia dicopot oleh pemerintah Inggris pada tahun 1815.
Kembalilah kekuasaan Belanda ke nusantara dari Inggris kemudian terus berlangsung hingga tahun 1900-an yang kemudian sekali lagi bernasib apes pada tahun 1937.
Baca Juga: Memasuki Musim Pancaroba, Begini Imbauan BMKG Tegal Untuk Masyarakat