Dalam hal kecepatan Akinci memiliki kecepatan jelajah mencapai 280 km/ jam dan kecepatan maksimumnya itu 361 km/ jam.
Jarak tempuhnya mencapai 7.500 km, bisa terbang di ketinggian 9,1 km, dengan daya tahan sampai 25 jam dan bisa memuat hampir semua senjata sampai 1,3 ton.
Selain itu, Turkish Aerospace Industries juga mengembangkan keluarga drone yang diberi nama Anka.
Baca Juga: Ngeri! Pelaku Curanmor yang Ditangkap di Kota Tegal Bawa Ini!
Sejak mulai diterbangkan di tahun 2010, Anka sudah berevolusi dari versi dasarnya hanya untuk misi pengintaian.
Menjadi platform modular dengan radar tiga dimensi, memiliki senjata presisi, komunikasi satelit dan sudah beroperasi sejak tahun 2016. Mulai dari perang saudara di Suriah dan perang saudara Libia.
Kemudian Anka bertransformasi menjadi TAI Aksungur, drone ketinggian sedang dengan daya tahan lama, kecepatan jelajahnya mencapai 250 km/ jam, jarak tempuh 6.500 km, dengan daya tahan yang luar biasa sampai 60 jam.
Baca Juga: Ada 28 Pabrik, Tingkat Pengangguran Terbuka Kabupaten Brebes Capai 8,98 Persen
Persenjataannya disesuaikan dengan standar jet tempur F4 Phantom dan F16 Fighting Falcon seperti tabber 82, sistem senjata cerdas yang efektivitasnya sudah terbukti berkali-kali di lapangan.
Terbaru dan sedang dalam pengembangan adalah Anka 3 desainnya sepintas identik dengan desain pesawat teknologi siluman.
Kecepatan Anka 3 diklaim memiliki kecepatan jelajah mencapai 463 km/ jam dan kecepatan tertingginya itu bisa sampai 786 km/ jam.
Baca Juga: Desa Ini Diyakini Sebagai Gerbang Kota Saranjana, Berikut Sejarah Suku Sulawesi Di Pulau Laut
Meski dengan muatan sampai 1200 kg ketinggian maksimumnya 12.000 m. Tetapi Anka 3 hanya bisa bertahan di udara selama 10 jam.
Turki juga memproduksi helikopter tak berawak jarak jauh pertamanya yang dikembangkan. Diberi nama Alpin, tujuannya untuk mendukung misi sipil dan keamanan.