Memiliki kemampuan mengirimkan kargo ke daerah yang sulit dijangkau tanpa lapangan terbang.
Baca Juga: Desa Ini Diyakini Sebagai Gerbang Kota Saranjana, Berikut Sejarah Suku Sulawesi Di Pulau Laut
Desain drone helikopter Alpin didasarkan pada helikopter Helis Sport C87 Italia. Panjangnya 7 m, lebar 15 m, tinggi 2,35 m dengan berat 340 kg jadi dapat dengan mudah diangkut menggunakan kendaraan.
Soal kecepatan, Alpin punya kecepatan jelajah 160 km/ jam sementara kecepatan maksimumnya mencapai 209 km/ jam dengan jangkauan maksimum 840 km.
Keunggulannya drone helikopter ini bisa bertahan dalam kondisi cuaca buruk, membawa banyak muatan hingga 160 kg dan mengirimkan informasi Real Time kepada operator.
Baca Juga: Memasuki Musim Pancaroba, Begini Imbauan BMKG Tegal Untuk Masyarakat
Dilengkapi juga dengan saluran komunikasi satelit white band yang mendukung operasional di daerah terpencil.
Sistem autopilot juga memastikan Alpin bisa lepas landas dan mendarat secara otonom.
Memiliki kapasitas tangki bahan bakar besar yang bisa menampung bahan bakar sampai 180 liter dengan konsumsi bahan bakar untuk penerbangan horizontal sekitar 25 litee per jam. Artinya, waktu penerbangan dari Alpin bisa mencapai 7 jam.
Itulah drone atau pesawat tanpa awak yang diproduksi oleh Turki. Dengan berbagai kecanggihannya drone tersebut sudah turut dicoba dalam sejumlah pertempuran.*