Pada tahun 1957 perang saudara Libanon memaksah keluarganya untuk pindah ke desa leluhur mereka di Bazourieh.
Di sana Nasrallah menyelesaikan pendidikan menengahnya di sekolah umum dan bergabung dengan gerakan amal sebuah kelompok politik Syiah Libanon.
Nasrallah pun lanjut belajar di seminari Syiah di Kota Baalbek di Lembah Beqaa.
Sekolah tersebut mengikuti ajaran Ayatollah Muhammad Baqir al-Sadr kelahiran Irak, yang mendirikan gerakan Dakwah di Najaf, Irak selama awal 1960-an.
Setelah itu ia melanjutkan studi Islam di Najaf Irak lalu kembali ke Libanon ditahun 1979.
Setelah penindasan Saddam Husein terhadap syiah di Irak dan ia belajar dan mengajar di sekolah milik pemimpin gerakan amal Abbas Almusawi pada tahun 1980.
Ia bergabung dengan Hizbullah setelah invasi Israel ke Libanon di tahun 1982 hingga akhirnya menjadi pemimpin Hizbullah.
Nasrallah mempertahankan keyakinannya bahwa Islam adalah solusi untuk masalah masyarakat.
Memiliki struktur militer dan politik yang kompleks hizbullah akhirnya menjadi partai politik di tahun 2005 dan diketahui memiliki 150.000 pejuang.
Serta memiliki berbagai jenis roket dan rudal terutama rudal jarak pendek yang jumlahnya lebih dari 100.000.
Baca Juga: Tegas Bela Palestina ! Berikut Fatwa Haram MUI Terkait Produk Pro Israel
Di bawah kepemimpinan Nasrallah, Hizbullah telah menjadi salah satu kelompok paling aktif dalam perlawanan terhadap Israel di Libanon dan wilayah sekitarnya.