Terima kasih kalian telah bersabar terhadapnya, kalian telah sediakan untuknya manisan, buah-buahan dan apapun yang ia minta meskipun tidak tersedia.
Anak-anak memang tidak seharusnya dalam penyanderaan tapi berkat kalian dan berkat orang-orang baik lainnya yang kami kenal di sepanjang perjalanan kami, putriku Emilia merasa seperti ratu di Gaza.
Bahkan ia merasa dirinya sudah menjadi pusat perhatian dunia, selama kami ditawan kami tidak pernah mendapatkan perlakuan rasis sedikitpun.
Bahkan komandan kalian memperlakukan Emilia penuh kasih sayang, selamanya aku akan terus berhutang budi kepada kalian karena putriku keluar dari Gaza tanpa trauma sama sekali.
Aku akan mengingat kebaikan kalian meski kalian hidup dalam kondisi yang sangat sulit dan kerugian besar yang kalian derita di Gaza.
Sekiranya kami bisa benar-benar menjadi teman yang baik buat kalian, saya berharap kalian senantiasa dalam keadaan sehat walafiat.
Salam cinta dan keselamatan buat kalian untuk anak-anak dan keluarga kalian.
Terima kasih banyak....
Daniel dan Emilia.
Surat tersebut menunjukan betapa pasukan pejuang Palestina sangat baik memperlakukan orang asing ditengah kejahatan perang pihak penjajah kepada mereka.
Tidak ada satupun tawanan asal Israel yang merasa tersakiti dan disia-siakan selama mereka bersama pasukan Al Qassam di Palestina.***