publik

Ngomel Ngomel! Wanita Ini Keluhkan Pengungsi Rohingya Dan Membandingkan Dengan Warga Palestina, 90 Ribu Rupiah Halal Nih....

Sabtu, 9 Desember 2023 | 20:05 WIB
Wanita ini ngomel tentang Pengungsi Rohingya dan menyebut Palestina lebih baik (Tangkapan layar video TikTok @indonesia.netizen)

Vimanews.id-Seorang wanita ngomel ngomel keluhkan keberadaan pengungsi Rohingya yang saat ini berada di Sabang dan menjadi sorotan Masyarakat Indonesia.

Wanita tersebut ngomel ngomel dan keluhkan keberadaan pengungsi Roghingya yang ada di Indonesia, sebagian dari mereka sebelumnya telah ditempatkan di pemukiman rusun tanah air.

Selama 1 menit 29 detik Wanita ngomel ngomel tentang karakter pengungsi Rohingya dibalik penderitaan warga sipil Palestina.

Terlebih melihat pengungsi Rohingya yang datang terus bertambah di Indonesia dan mengancam beban pemerintah semakin berat dengan keberadaan mereka.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Pergi Paksa Setelah Penolakan Dari Masyarakat Aceh, Kekhawatiran Nasib Warga Terancam Mirip Dengan Palestina Di Jajah Israel

Dalam video TikTok unggahan akun @indonesia.netizen pada 2 hari lalu memperlihatkan seorang wanita mengomel dalam video dan menunjukan uang kertas rupiah.

Ia mengatakan bahwa telah menerima uang sebesar Rp.90 ribu dari hasil jerih payahnya bekerja sejak pagi hingga malam hari.

Uang tersebut lebih tinggi dari rupiah yang diperoleh pengungsi Rohingya sebesar Rp.75 ribu tanpa bekerja dan memperoleh makan gratis.

Makanan gratis itu dilengkapi dengan lauk ayam yang menambah pengungsi Rohingya makin sehat dan sejahtera

Sedangkan ia harus memulai aktifitasnya dari pukul 03.00 WIB dan kembali ke rumah pukul 21.00 WIB, uang tersebut di dapatkan tanpa harus mengemis.

Baca Juga: Mendapat Tugas Dari Presiden Jokowi Urus Pengungsi Rohingya di Aceh, Begini Kata Mahfud MD

Sedangkan warga asing yang ia sebutkan hanya dengan memasang muka memelas mendapatkan uang sebesar tersebut ditambah makan 3 kali sehari gratis.

Ia menolak jika perlakukan kepada Rohingya sebagai bentuk kemanusiaan sementara pemerintah mendiamkan gejolak yang terjadi pada warga sipil Palestina.

Palestina dimata wanita ini merupakan gambaran masyarakat yang memilih mati daripada meninggalkan tanah kelahirannya atau mati syahid.

Halaman:

Tags

Terkini