Namun pesawat baru Rafale F-4 tidak secepat itu dapat masuk ke layananan TNI AU Indonesia kareba dibutuhkan lebih dari 7 tahun antrian produksi.
Kondisi tersebut dikarenakan Dassault Rafale tengah kebajniran order dari negara lainnya, tentunya hal itu juga berdampak pada pembuatan yang lama serta pelatihan pilot memakan waktu.
Baca Juga: Debat Capres 2023 Soal Jawaban Anies Baswedan, Begini Ulasan Angin Tidak Beridentitas Dan KTP
Tidak hanya dengan Rafale, Prabowo juga mengajukan MOU ke Boeing untuk mengakusisi 24 unit F-15EX yang merupakan varian tercanggih dan terbaru dari series itu.
Namun pesanan tersebut mengalami hal yang sama, pembuatannya cukup memakan waktu serta TNI AU masih terbatas pada negosiasi.
Untuk itu solusi tepat dan cepat adalah membeli unit bekas yang ready tp use untuk mengisi kekosongan diinterval waktu menunggu pesawat tempur baru datang.
Prabowo melakukan upaya pembelaian pesawat bekas Mirage 2000-5 yang kondisinya 17 tahun pemakaian dari Angkatan Udara Qatar.
Akun tersebut berharap jawaban dalam unggahan video TikToknya dapat meluruskan opini sesat terkait kebijakan hanya untuk menarik simpati dari orang-orang awam tentang militer.***