Secara spesifik, Budisatrio menyebut tentang penggunaan bioplastik.
“Sampah plastik kita masih tinggi, dan ini menghasilkan gas rumah kaca. Terkait hal ini dalam visi misi Prabowo Gibran bahkan dituliskan khusus mengenai percepatan penggunaan bioplastik sebagai ganti plastik. Ini juga untuk mengurangi emisi.” terangnya.
Lebih lanjut Budisatrio mengatakan, percepatan capaian tersebut juga akan diwujudkan melalui peningkatan pengelolaan tanah, air, dan hutan secara lestari.
"Emisi karbon terbesar kita itu berasal dari sektor kehutanan dan pertanian. Jadi memang dibutuhkan pengelolaan tanah air dan hutan kita secara lestari.
Hutan seharusnya penyerap karbon, bukan memproduksi karbon karena adanya kebakaran hutan. Ini juga jadi perhatian." imbuh politisi Gerindra tersebut.
Terakhir, Budisatrio menyebut bahwa Prabowo Gibran juga akan terus mengakselerasi pengembangan sumber daya alam yang terkait dengan ekonomi hijau.
“Sumber daya alam yang terkait langsung dengan penyerapan karbon, carbon sink dan carbon offset, akant erus diakselerasi.
Selain manfaat pengurangan emisi, juga untuk mengambil kesempatan dari ekonomi hijau.” jelasnya.
“Dan terkait regulasi perdagangan karbon yang baru saja berjalan, kita akan melakukan penyempurnaan regulasi terkait carbon trade dan kelengkapan lembaga penunjangnya di Bursa Efek Indonesia.” pungkas Budisatrio.