Lebih lanjut Budisatrio menjelaskan, bahkan andai impor lancar sekalipun, tetap ada masalah.
Produk pangan lokal Indonesoa bisa gagal bersaing di pasar, sehingga kesejahteraan petani kita yang menjadi korban.
Presiden Jokowi dan Capres Prabowo Subianto, menurut Budisatrio sudah pula memahami hal itu.
Program Food Estate disiapkan menjadi solusi jangka panjang ketahanan pangan nasional.
“Pak Jokowi sudah menggagas Food Estate sebagai cadangan logistik nasional, dan Pak Prabowo bertekad melanjutkannya. Prabowo Gibran bahkan bertekad menyempurnakannya menjadi Program Lumbung Pangan, diikuti industri pertanian yang memanfaatkan teknologi modern dan digital. Ini menjadi prioritas utama.” urai Budisatrio.
Prabowo Gibran, dijelaskan oleh Budisatrio Djiwandono, juga bertekad untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan melakukan reformasi agraria untuk mendukung pertanian masyarakat.
Baca Juga: Dukung Gerakan Pangan Murah di Kota Tegal, Segini Jumlah Beras yang Digelontorkan Bulog
“Ada kredit kepemilikan lahan untuk petani, pembelian panen pemerintah dengan profit minimal 30%, akses langsung pupuk subsidi dan benih. Semuanya akan dilakukan karena petani ini ujung tombak kita menghadapi krisis pangan.” jelasnya.
Terkait program Makan Siang dan Susu Gratis, Budisatrio menjelaskan bahwa program utama tersebut juga bertujuan untuk menciptakan kedaulatan pangan.
“Program Makan Siang dan Susu Gratis, karena akan mengandalkan hasil pangan lokal setempat akan mampu menyerap produksi petani. Kemudian anak-anak yang diberi makan akan kenyang, tumbuh lebih maksimal, sehingga menjadi generasi yang lebih unggul.” pastinya.
“Dengan petani lebih sejahtera, semoga anak-anak yang lebih pintar ini nantinya mau menjadi petani. Menjadi pahlawan bagi pangan bangsa.” pungkas Budisatrio.***