Padahal sambung Imam, jargonnya Kota Malang adalah kota pendidikan, industri, dan wisata.
"Tapi kenapa tiga bidang ini malah kurang optimal dilaksanakan,” tandas pria yang juga Kepala SMK Mahardika ini.
Karenanya,Imam ingin membangun kembali image atau identitas Malang sebagai kota pendidikan, industri, dan wisata tersebut dengan beberapa penguat.
“Kota pendidikan yang bermartabat, punya akhlak dan etika, berkaitan juga dengan kota industri yang mumpuni dan komprehensif untuk meningkatkan ekonomi rakyat," ujar pria yang juga Wakil Ketua Umum Lembaga Komunikasi Pemangku Adat Seluruh Indonesia (LKPASI).
Baca Juga: Wakil Ketua DPD PSI Brebes Bantah Dukung PDI Perjuangan di Pilkada Brebes 2024, Ini Sebabnya
Kaitanya dengan kota wisata, imbuhnya, wisatanya mana, ndak ada (yang optimal, red), semuanya selama ini ke Batu.
Padahal secara infrastruktur, Kota Malang sudah siap untuk menjadikan 3 identitas itu benar-benar berdampak dan menyejahterakan masyarakat.
“Sekarang sudah ada tol di Gribig, akses transportasi dari luar kota mudah,” ungkap Imam Supandi.
Menurut Imam, dengan semua itu, bagaimana rakyat menjadi tidak miskin, ekonomi lemah menjadi kuat, dan pengangguran bisa teratasi.
Ditanya program unggulan jika terpilih, Imam mengaku akan berfokus pada tiga identitas kota Malang itu.
“Katanya kota pendidikan, pendidikan kok sik bayar, padahal yang dikatakan pendidikan wajib tidak mengenal orang kaya atau miskin, selama ini tidak merata,” ujarnya dengan logat Malang yang kental.
Lebih lanjut Imam Supandi menyampaikan, terkait dengan pengembangan kota wisata, jika ia menjadi Wali Kota Malang, juga sebisa mungkin tidak melibatkan APBD.
“Mendatangkan investor agar sekiranya tidak mengganggu APBD, nanti sistemnya bagaimana, kita bangun bareng-bareng,” terang Imam Supandi.